Kamis, 11 Desember 2014

abaikan!


mungkin ini yang Allah maksudkan agar kita setiap harinya harus selalu bersyukur dan bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. iya karna sejatinya tiap detik kehidupan yang Allah berikan itu sangat berarti untuk menentukan kehidupan kita di kemudian hari.

3 tahun bukan waktu yang singkat untuk dilalui. menempuh pendidikan yang begitu padat, diburu oleh tugas dan segala macam laporan membuatku kini sadar bahwa 3 tahun belum cukup menyadarkan aku akan pentingnya suatu pendidikan. apa yang sudah didapatkan selama 3 tahun ini? prestasi apa yang sudah diraih? sudah sebangga apa orang tua kita? dan sudah berapa besar perubahan yang kita lakukan untuk indonesia? jawabannya pasti belum ada.

iya bagai petir di siang bolong aku disadarkan untuk kemudian berpikir begitu lama. banyak pertanyaan yang kini bermunculan di otakku. mau kemana aku setelah lulus? mau kerja atau meneruskan kuliah? tapi mau kerja apa? mau kuliah dijurusan apa? masih mau meneruskan kuliah yang selama ini bukan passionku? ah rasanya tidak ada pikiran lain selain memikirkan apa yang kelak terjadi di masa depan. aku tau tidak baik kalau terus menerus merasa ragu dan tidak percaya kepada Allah yang telah menggariskan takdir setiap hambaNya tapi bukankan takdir bisa dirubah? toh selama ini aku belum mengusahakan apa-apa untuk cita-citaku. lantas apa passionku? apa cita-citaku selama ini? kenapa selama ini aku terus terkurung takut berjalan menentukan masa depanku sendiri?! kalau begini aku benci diriku. aku kembali menyalahkan diriku yang jelas-jelas tidak tau menau dimana letak kesalahannya. aku tau jalan mana yang baik tapi aku begitu ragu untuk menyentuhnya, begitu takut dan pengecut. untuk bermimpi saja aku tidak berani, mungkin kalau aku tidak membatasi diriku dengan pikiran-pikiran yang tidak sengaja memenjarakanku saat ini, mungkin banyak mimpi yang aku raih sekarang, ah sudahlah!

Sabtu, 15 November 2014

Terjebak lagi

harusnya yang sudah diakhiri tidak perlu dimulai lagi karena pengakhiran sejatinya hanya luka-luka, pengakhiran hanyalah masalah yang tidak bisa terpecahkan. mungkin terlalu bodoh karena telah memberanikan diri kembali masuk ke sana, mencoba melihat dan meraba hanya sekedar memastikan apakah semuanya bisa diperbaiki atau tidak. ternyata mencoba kembali ke sana itu artinya memberi kesempatan untuk kembali terjebak dengan luka dan masalah yang itu-itu saja. hanya sesak yang kemudian kembali di rasakan. entahlah alasan apa lagi yang membuatku terjebak lagi.

Rabu, 12 November 2014

Jangan Ngarep!! :))


"jangan pernah berharap seisi dunia bersikap seperti apa yang kamu inginkan".

kata-kata itu bener banget untuk orang-orang yang pernah disakiti oleh makhluk berkuping dua bernama manusia. karna sejatinya Allah menciptakan manusia dengan karakter dan sifat yang berbeda tapi itu bisa dirubah, tapi ada juga yang mutlak. rasulullah yang begitu baik dan mulianya aja banyak yang benci apalagi manusia biasa yang kayak gue, banyak banget kali ._.

jangan berharap ketika lu melakukan hal baik untuk orang lain, akan dibales dengan perlakuan baik, jangan ngarep! ada sih manusia yang tau berterima kasih tapi banyak juga yang ngga tau berterima kasih dan ngga tau bersikap baik. menjaga perasaan orang itu perlu banget loh, karna ngga munafik kita juga mau kan dibaikin. entah apa yang membuat orang yang awalnya kita nilai baik tapi ternyata nusuk dari belakang. mungkin ngga sepenuhnya salah dia, mungkin kita juga ada salah tapi balik lagi ke tulisan awal gue sih, kalo mau kasih tau orang itu ngga perlu nyinyir nyindir dan nyakitin, dengan cara baik bakalan ngerti juga kok kenapa sih harus dengan cara yang salah?

tapi Allah emang Maha Baik ketika gue pernah disakitin, secara ngga langsung Allah ngasih tau gue supaya ngga bersikap kayak gitu karna buat orang yang hatinya baper alias bawa perasaan kayak gue itu rasanya sakit banget!! kalo mau berpikir positif, semakin lu dibenci artinya semakin Allah sayang sama lu karna dari situ lu bakalan banyak belajar sabar ngga baper lagi, lebih pandai bersikap dan lebih hati-hati memilih temen. dengan sakit lu belajar lebih baik insya Allah :)

Rabu, 29 Oktober 2014

Absurd!

tidak tau apa rasanya kali ini, hancur berkeping-keping. ada ruang yang tiba-tiba kosong begitu saja. sepi, hampa tapi serasa begitu sesak dan menyesakkan dada. rasa itu menjalar terus keseluruh organ tubuh, lemah tak tau rasanya seperti apa. hanya memori luka yang berulang-ulang diputar dalam otak, sontak membuatku terhenyak dan membuatku menyesal kenapa harus ada hari itu. hanya bisa memejamkan mata terus berusaha melupakan tapi tak kunjung lupa, hanya terus merasakan sakit dari hati lalu menjalar ke mata, tapi mata menolak untuk menjelaskan berkali-kali bagaimana rasanya. ingin menjerit tapi tak bersuara, ingin menangis tapi enggan berair mata, ingin meluapkan kekesalan tapi siapa yang bersalah. Rabb rasa apa ini? aku benci terus menerus begini, akan kah hanya sementara? apakah aku kuat melewatinya? ah kenapa harus aku pikirkan? bukankah seharusnya aku jalani saja rasa ini? ini konsekuensi atas semua yang aku lakukan saat itu, ikhlas! kuat! jangan cengeng!

Senin, 06 Oktober 2014

Mamah :")


mah, kalo mamah ngerasain sakit kira-kira bisa ngga sebagian dari rasa sakit mamah bisa aku rasain juga? aku mau tau rasanya seperti apa yang membuat mamah selalu ngeluh setiap hari dan nangis tiap bilang sakit.

aku memang masih gengsi untuk memeluk kemudian menenangkan, aku cuma bisa menasehati dengan nada agak menekan, itu bukan tanda marah tapi itu tanda kalo aku sayang sama mamah. aku tau memang sulit menerima kenyataan kalo dokter berkata bla bla bla yang ngga sesuai sama hati mamah. aku tau ada rasa dalam hati bahwa mamah akan baik-baik aja. tapi mamah kan tau kalo kita tau kalo kita sakit dan ngga ada usaha mau sembuh, ibadah juga bakalan keganggu. kenapa mamah bisa ngomong kayak gitu ke orang lain sedangkan buat mamah sendiri juga masih nurutin ego.

aku paham kalo sakit harus punya pikiran positif tapi apa denga berdiam diri kita tau apa obatnya? ngga ada salahnya kalo mencoba opsi terakhir dari dokter kecuali operasi dan bla bla bla? aku ngga suka kalo mamah bilang "mamah kenapa ya de sakit kayak gini? tapi wajarlah temen-temen mamah udah banyak yang meninggal" astaghfirullah itu rasanya lebih sakit dari apapun mah :"( coba deh sekali aja untuk ngga ngomong kayak gitu, kita masih butuh mamah! pasti ada obat dari segala penyakit! yakin Allah akan menyembuhkan jangan pernah putus asa! :")

cepet sembuh, terus berdoa dan usaha, ayah ade aa iyus aa pipi sayang mamah :’)

Rabu, 01 Oktober 2014

Iri :’)


bismillahirrohmanirrohim

apa yang ada dibenak kalian kalau melihat wanita muslimah anggun lewat di depan kita? aku rasa kalian akan merasa iri bukan? iya akupun juga merasakan hal yang sama dan itu bukan akhir-akhir ini saja tapi sudah sejak lama aku merasakan hal seperti ini.

aku selalu ingat pesan dari teman "kenapa harus iri? kenapa tidak memulai saja untuk meimikirkan bagaimana caranya untuk menjadi seperti itu bahkan bisa lebih baik dari itu semua?" iya aku rasa benar! kadang kelebihan seseorang membuat kita minder akan kemampuan yang kita miliki untuk bisa juga seperti dia, bukan dalam artian meniru sama persis tapi menjadi baik tapi versi kita sendiri bukan versi orang lain.

kadang kita selalu membatasi diri dan beranggapan rasanya diri ini tidak sanggup untuk menjadi seperti itu, memikirkan saja berat apalagi untuk menjalani? astaghfirullah. Allah ternyata tidak pernah membatasi hambaNya dalam hal apapun, skill yang kita miliki ternyata bukan terbatas hanya apa yang kita kerjakan atau lakukan setiap hari. kita hanya terpaku dengan kotak yang membatasi kita dan kita tidak sadar kalau kita menengok ke atas pasti ada jalan untuk keluar dan mengembangkan yang lain. begitupun dengan iri, kalau kita berpikir positif iri itu akan menjadi sebuah cambukan yang akan menuntun kita untuk menjadi wanita muslimah yang lebih baik. dan itu semua bukan hanya sekedar rasa iri di dalam hati tapi juga iri yang berwujud asli :’)

Senin, 22 September 2014

Allah Ampuni Aku :’)


Allah kalau aku bisa memohon, berikan keringanan atas sebagian beban yang Engkau berikan kepadaku.
Allah ampuni aku, aku tau tiap rasa sakit yang aku rasakan itu yang terbaik untukku dan harus aku jalani.
Allah ampuni aku, jika aku lemah dan selalu mengeluh atas "nikmat" yang Engkau berikan untukku.
Allah ampuni aku jika segala nikmatMu aku rasakan begitu sakit aku jalani.
Allah ampuni aku jika aku sombong dan membenarkan atas setiap perbuatanku.
Allah ampuni aku jika aku merengek menangis dihadapanMu hanya pada saat aku membutuhkanMu.
Allah ampuni aku jika aku selalu berperasangka buruk kepadaMu.
Allah jadikan aku hambaMu yang sabar, kuat, ikhlas, tabah dan bersyukur atas segala nikmat yang Engkau berikan.
Allah jauhkan aku dari segala penyakit hati yang akan membunuh imanku perlahan.
Aku tidak mau berprasangka buruk kepadaMu, aku malu selalu mengeluh dihadapanMu, aku malu selalu "buta" akan segala nikmatMu ya Rabb, aku benci jika seperti itu ya Rabb.
Ampuni aku :’)

Sabtu, 20 September 2014

Untitled


apa berjuta keindahan, kebahagiaan dan kebaikan tidak bisa menutupi salah satu saja dari kekuranganku?

apa tiap air mata yang jatuh, tiap senyuman dan tertawaku tidak mampu menutupi salah satu saja dari kesalahanku?

apa kamu tau tiap luka aku tutup begitu rapat, sehingga tak tampak dimatamu?

apa kamu tau tiap air mata yang membasahi pipi begitu rapat ku sembunyikan, sehingga tak tampak dimatamu?

apakah hanya kekurangan yang kamu liat sekarang didiriku? apakah kamu baru puas jika aku harus terlebih dahulu menangis dihadapanmu?

jangan dulu menyalahkan dirimu, tapi cobalah berpikir. jangan dulu membolak balikan, tapi cobalah untuk merenung dan merendah.

aku memang yang selalu membuatmu marah, kesal, lelah, dan itu artinya aku tidak pernah menggoreskan sedikit keindahan dikehidupanmu kan? mengungkapkan kata-kata seperti inipun aku salah kan?

kalau begitu apa gunanya lagi aku ada dihidupmu? aku bukan boneka dan ini bukan hanya sekedar permainan. semuanya pakai hati, semuanya pakai perasaan bukan hanya berdasarkan logika dan fakta

mungkin amarah kelak akan membuatmu menyesal seumur hidupmu

Jumat, 05 September 2014

"CINTA"??


wanita diciptakan oleh Allah dari tulang rusuk laki-laki, maka ketika wanita disakiti oleh laki-laki itu artinya dia menyakiti dirinya sendiri. apakah tidak ingat jika wanita adalah makhluk yang paling istimewa yang diciptakan Allah. wanita itu lembut, wanita itu perasa. jika laki-laki menyakiti hati wanita, apakah dia tidak ingat bahwa yang melahirkan dia adalah seorang wanita juga? itu artinya ketika seorang laki-laki dewasa amat sangat marah ketika ada yang menyakitinya, lantas kenapa dia sangat mudah menyakiti wanita yang dicintainya? apakah itu pantas disebut cinta? cinta itu bukan menyakiti tapi cinta membahagiakan bagi siapa yang merasakannya. ketika seseorang mengatakan "aku mencintaimu" tapi ternyata itu jauh dari kata-kata, maka itu bukan cinta. jangan rela dibutakan matanya hanya atas nama cinta. ketika dua orang saling mencintai apakah mereka tau apa arti dari kata cinta yang sebenarnya?

kadang seseorang mengartikan cinta hanya dalam satu makna, yaitu hanya kepada lawan jenis saja. lalu dimana keindahan cinta jika seseorang yang kita cintai kemudian hanya menyakiti dan membuat tangis? hati tau apa yang benar tapi logika kadang tidak terpakai. astaghfirullah semoga kita tidak terjebak pada tipu muslihat "cinta". pelajari lagi apa itu cinta dan sadari cinta itu luas, tidak sempit.

Selasa, 02 September 2014

Unforgettable Moment 3


bukan itu saja, alasan sering bertemu dikelas atau di satu organisasi juga menjadi alasan cinta itu tumbuh. ada yang sampai detik ini masih bisa tertawa bersama merajut mimpi-mimpi indah setelah lulus kuliah, tidak jarang pula mulai mengubur semua kenangan-kenangan itu dan mungkin masih ada yang terus bertahan menjadi pengagum rahasia sampai waktunya tiba.

apapun cerita cinta yang kita miliki semuanya adalah indah, bukan untuk dilupakan tapi semua itu memang untuk di kenang. mulailah berdamai dengan kenangan itu dan berikan senyuman termanis untuk orang-orang yang menjadi bagian dari kenangan indah kita selama 3 tahun ini. cinta tidak pernah memilih orang yang salah tapi kadang cinta tumbuh dan kita semai di waktu yang salah.

sekarang, 3 tahun bukan lagi waktu yang lama, dari awal kita telah memilih politeknik negeri jakarta menjadi rumah kedua yang sering kita kunjungi dengan segala fasilitas yang sampai detik ini masih kita maklumi. banyak hal yang kita pahami dan yang kita pelajari disini, dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ada. jika saat ini kita duduk disini, berpakaian rapih dan bertoga itu tandanya kita harus sadar dan mensyukuri semuanya karena Tuhan telah memberikan kita takdir yang baik menuntun kita ke jalan ini.

harapan kita tentu masih sama seperti saat dulu menginjakan kaki di kampus ini, ingin menjadi lulusan terbaik yang mudah-mudahan membanggakan di dunia luar sana. membawa nama baik almamater sampai ke belahan dunia. terimakasih untuk semua orang-orang yang memberikan kenangan terindah selama 3 tahun ini. aku mencintai kalian dengan segala kelebihan dan kekurangan yang kalian miliki.

Unforgettable Moment 2


hari-haripun semakin menciptakan cerita indah, berkenalan dengan teman baru artinya bertemu dengan karakter-karakter baru. makin dewasa dalam menyikapi masalah dan saling mengerti sifat satu sama lain.

3 tahun bersama-sama adalah bukan waktu yang singkat karena susah, senang, sedih tangis, bahagia semua dirasakan bersama, kita  semua saling membutuhkan satu sama lain. 3 tahun satu kelas dengan kurang lebih 24 orang yang mempunya karakter berbeda bukan hal yang mudah, menyatukan 24 kepala menjadi satu ide kadang butuh perselisihan tapi ternyata semuanya baik-baik saja. bahkan sekarang sampai detik ini kita baru menyadari kalau waktu menyuruh kita untuk pergi dan melanjutkan cerita hidup kita masing-masing.

akan ada saatnya kita merindukan semuanya, tertawa bersama melakukan hal-hal bodoh bersama, ah kadang waktu itu jahat merampas semua kebahagiaan yang enggan kita tinggalkan. rasanya baru kemarin kita memakai kemeja putih bercelana hitam, berkepala botak 2 cm, membawa tas karung, membawa jerigen berisi air dan memakai name tag di awal perkuliahan. tapi sekarang kita duduk disini mengenang semua kejadian indah itu, tersenyum malu mengingat kenakalan saat ujian, tengok kanan kiri hanya untuk mendapatkan jawaban atas segala pertanyaan absurd di selembar kertas ujian, was-was akan tulisan HER di papan pengumuman nilai, dan khawatir tentang ip di tiap akhir tahun pelajaran. tapi kenangan persahabatan kita tidak akan pernah pergi, justru makin melekat jika kita bertemu lagi suatu saat nanti dan tertawa bersama mengenangnya.

dunia perkuliahan tidak selamanya hanya berkutat dengan buku, laptop dan tugas. ada cerita cinta yang terselip diantara berjuta kisah yang indah, bahkan lebih indah. di awal tahun pelajaran mungkin waktu yang tepat untuk menemukan wajah baru, mata mulai giat mencari wajah-wajah yang good looking untuk di jadikan mangsa. status "kakak kelas" menjadi umpan yang sangat jitu, dengan iming-iming pinjaman buku dan privat satu wanita bisa ditaklukan.

Unforgettable Moment 1


tiap perjalanan hidup seseorang pasti memiliki sejuta cerita yang mungkin tidak akan ada habisnya bila dituangkan dalam kata-kata. mungkin hanya yang berkesan saja yang selamanya akan diingat sampai tua nanti.

kata orang dunia remaja adalah dunia yang penuh warna dan yang paling indah. masa SMA pasti memiliki cerita indah sendiri yang selalu membuat kita semua rindu tapi tidak selamanya waktu hanya berjalan di tempat itu. ada kalanya waktu menggiring kita ke masa-masa yang harus kita jalani dan mulai membuat folder baru untuk menyimpan cerita indah yang lain.

ini mungkin alasan paling lucu yang diungkapkan tiap orang kenapa setelah melepas masa SMA ada rasa bahagia yang kemudian muncul, kenapa mau kuliah? iya karena kuliah bisa pakai baju bebas dan waktu kuliah yang bebas. yap diotak sebagian orang kuliah adalah masa-masa untuk mengeskplor diri karena lingkupnya jauh lebih luas dari pada jaman sekolah dulu. kuliah di universitas, institut atau politeknik adalah pilihan tiap orang dan takdir yang sudah Tuhan gariskan kepada kita. alasan tiap orang pun berbeda-beda dengan pilihannya tersebut.

kuliah di politeknik negeri jakarta mungkin sudah ada di catatan mimpi seseorang tapi mungkin tidak dengan sebagian yang lain. bayangan apa itu politeknik saja belum terlintas di otak, apalagi untuk menjalani kuliah setiap hari. jantung berdebar, keringat mengucur, ada rasa khawatir dan takut kalau tidak bisa menyelesaikan kuliah dengan baik tapi ternyata tidak ada kata mustahil kalau kita mau berusaha mencintai apa yang kita lakukan. perlahan kita akan terbiasa dengan apa yang kita jalani, sel-sel diotak akan membuat jaringan baru untuk membentuk kata teknik di programnya.


Minggu, 31 Agustus 2014

Jualan Bunga





bener kata pepatah rejeki ngga akan ketuker. iya kita buktiin kemaren danus jualan bunga di balairung pas ada momen wisudaan anak-anak ui. awalnya udah ngga ada respon dari temen-temen yang lain tapi ternyata dijadiin aja walaupun modal juga minjem.

pagi-pagi udah ada yang langsung berangkat ke rawa belong daerah slipi beli bunga, siangnya aku sama temen-temen dateng ke kosan buat ngerangkai bunganya. sekitar jam 11 ada yang ke balairung tapi ternyata kita udah telat. akhirnya kita buat kesepakatan jam 2 mulai jualan. setelah isi amunisi *makan* kita langsung mulai tempur jualan.

awalnya bingung mau jualan dimana karena semua penuh bunga. aku sama iqbal akhirnya mutusin buat jualan persis pas masuk balairung. semua malu kita simpen dulu di dalem tas dan mulai nawarin orang satu-satu. pelajaran berharga : nyari uang 10ribu itu ternyata susah banget dan capek, jadi pedagang itu harus bersaing sehat sesama pedagang harus saling support, harus sabar karena tipe orang macem-macem ada yang jutek, baik, sok kaya tapi pelit, songong dan ganteng *salah fokus*.

tapi momen itu ngga bakal terlupakan seumur hidup aku selama jadi mahasiswa. kalau kalian belum ngerasain, harus cepet-cepet ngerasain karena bakal ketagihan. segitu banyaknya tukang bunga alhamdulillah bunga kita laku semua dan jualan piscok yang dadakan juga laku abis. subhanallah senengnya pake banget :’)

Rabu, 27 Agustus 2014

Selektif


Bismillahirrohmanirrohim

detik ini aku tersadar akan sesuatu yang mungkin terlupakan dari sebagian orang-orang. pertemanan atau persabahatan dapat dijalin oleh dua orang atau bahkan lebih, ketika kita mendapatkan kenyamanan dan kesamaan satu sama lain ada semacam magnet yang mempunyai kutub positif dan negatif yang saling tarik menarik dan menyatukan. bahkan ketika sudah erat, tidak mau melepas satu sama lain karena beranggapan tidak ada yang bisa membahagiakan aku selain bersama teman dan sahabatku "yang itu-itu saja."

tapi apakah kalian merasa akan ada saat dimana kalian berselisih paham? itu pasti terjadi dan tidak dapat dihindari. ada saat dimana kalian merasa dianak tirikan dan diacuhkan dari sebagian yang lain, semua manusiawi dan hanya seleksi alam yang akan benar-benar membuktikan manakah yang tulus atau tidak.

dari sini aku dapat menyimpulkan bahwa pertemanan atau persahabatan bukan lagi soal ketawa ketiwi, ngumpul sana ngumpul sini, gosip sana gosip sini tapi manfaat apa yang sudah kita berikan, pengorbanan apa yang telah kita lakukan dan dampak-dampak positif apa yang telah diperoleh dari pertemanan itu sendiri. jika hanya manfaat membagi-bagikan dosa dan hanya berkorban perasaan satu sama lain, apakah layak disebut pertemanan atau persahabatan? kalau menjaga perasaan masing-masing hati saja belum bisa, kalau lisan saja masih belum bisa membedakan mana bercanda atau serius.

astaghfirullah kadang semua ini luput dari penglihatan kita. selektiflah dalam mencap seseorang sebagai teman atau sahabat karena hanya yang layak sajalah yang bisa menerima gelar itu. lagi-lagi semua harus dipilih, indah tapi semu atau indah tapi nyata? dan semoga aku bukan orang yang salah menjadikan kalian semua sebagai teman dan sahabat terbaikku. dan semoga hari-hari kita di odoj termasuk dalam memberikan manfaat dan pengorbanan atas nama Allah, aamiin. jangan pernah lelah ukh, love you all

wallahu’alam

Kado untuk yang Istiqomah :’)


bismillahirrohmanirrohim

alhamdulillah ya rabb tidak henti-hentinya aku bersyukur karena berada disekeliling para wanita sholehah yang tulus mencintaiMu, mencintai Kitab SuciMu dan mencintai saudari-saudarinya. kalau tidak dirasa memang biasa saja tapi perjuangan untuk menuju khatam adalah tantangan terberat di grup kami, karna bukan hanya satu yang tidak berkabar tapi kadang hampir mencapai sepuluh.

lelah.. iya mungkin sifat manusia yang satu itu tidak bisa dihindari. aku pribadi pun merasakan hal yang sama. bangun tidur melakukan aktifitas diluar rumah tanpa jeda, bahkan makanpun kadang terlupakan. tapi sekali lagi hidup adalah pilihan, mau mengatur waktu atau diatur waktu? jawabannya terserah pada masing-masing pribadi yang telah memutuskan untuk bergabung di odoj dari awal.

istiqomah membaca satu juz sehari adalah pilihan tapi untuk istiqomah mengambil juz lelangan bukan lagi pilihan tapi keharusan nyaris keterpaksaan, ini bukan dalam konotasi negatif tapi ini positif, iya inilah istiqomah yang sesungguhnya. Allah.. sambil menulis ini pun aku terharu, betapa khatam setiap hari adalah kejadian yang langka di grup kami dan saat itu terjadi tidak ada sesuatu apapun yang bisa menandingi kebahagiaan yang dirasakan. bagaikan air segar ditengah gurun.

Allah akan memberikan kado yang terindah diakhirat kelak untuk kalian semua ukh, aku mungkin hanya bisa menjadi saksi atas segala semangat yang kalian kerahkan setiap hari. aku hanya bisa istiqomah untuk menyelesaikan satu juzku dan semoga tulisanku menjadi angin yang sedikit memberikan kesejukan di hati kalian. ingin sekali seperti kalian tapi mungkin belum untuk saat ini.

semuanya adalah pilihan, pilihlah apa yang menurut kalian baik. Allah menyiapkan 24 jam untuk kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya bukan untuk disia-siakan, bijaksanalah memberikan waktu satu jam saja untuk diri ini membaca surat cintaNya. hati ini butuh ketenangan dan sumber itu hanya Al Qur’an.

wallahu’alam

Selasa, 26 Agustus 2014

Kedewasaan


bismillahirrohmanirrohim

kedewasaan seseorang tidak bisa dilihat hanya dari fisik dan umur saja. kedewasaan seseorang dapat terlihat dari seberapa mampu dia bisa menyelesaikan masalah yang ada. menurut orang banyak kadang masalah itu adalah hal negatif yang tidak akan ada penyelesaiannya, tapi jika kita bisa merubah masalah menjadi hal positif itu bisa dilakukan.

itu memang sulit dilakukan tapi jangan pernah lupa bahwa Allah tidak akan memberikan masalah diluar batas kemampuan hambanya. itu artinya setiap masalah itu akan lebih mendewasakan kita dan Allah punya hikmah dari semua yang kita jalani.

hidup adalah sebuah proses yang harus dilalui, tidak hanya selamanya bersenang-seneng tapi susah pun harus dijalani. tapi itu berlaku hanya untuk orang yang mau berusaha saja. hanya untuk orang yang mempunya tujuan di dalam hidupnya. jika hidup tidak berkembang, sia-sialah waktu yang telah Allah berikan.

ketika terlintas di pikiran kita untuk menyerah dan takut akan masa depan, maka kalahkan semua itu dengan keyakinan "bahwa seseorang yang sudah berusaha di dalam hidupnya, semua akan membuahkan hasil dan semuanya tidak ada yang sia-sia."

keringat, air mata, kesakitan yang dirasakan suatu saat nanti akan berbuah manis. yakin akan janji Allah maka kita akan tenang.

Kamis, 21 Agustus 2014

Untitled

awalnya indah, dan aku kira akan seterusnya indah sampai waktunya kita memutuskan untuk terus bersama. tapi keinginan kadang tak sejalan dengan harapan. aku tidak mengerti kenapa semuanya jadi seperti ini. saling menyakiti satu sama lain tanpa berpikir panjang. padahal dulu awalnya indah tapi lama-lama aku sadar kalau keindahan itu semuanya semu. perlahan aku sadar dan kemudian aku mulai mencari apa yang sesungguhnya terjadi, aku semakin paham dan mengerti kalau ini hanya semu semata, segala keindahan yang dulu aku rasakan perlahan memudar dan menampakkan sifat aslinya. ingin sekali beranjak pergi tapi akar-akar kenangan semakin kuat menahanku. aku berontak ikatan itu makin kuat dan mencekikku, bukan lagi kenyamanan tapi keadaan tersiksa di tempat itu, tempat yang dulu aku yakin selamanya aku miliki tapi entahlah tepatnya kapan aku bisa meninggalkan ini semua, aku belum tau. aku sudah tak tahan tapi pemilik tempat itu masih saja menatapku nanar tak rela melepasku dan membuatku semakin bersalah jika aku meninggalkannya. tak ada yang bisa menyelamatkanku kecuali diriku sendiri.

Sabtu, 16 Agustus 2014

Beruntung


beruntunglah untuk para wanita yang sampai saat ini masih bisa menjaga kesucian hatinya.

beruntunglah untuk para wanita yang sampai saat ini masih bisa membingkai indah rasa cintanya kepada seseorang yang dikaguminya.

beruntunglah untuk para wanita yang menjadikan diamnya dan sabarnya untuk menunggu seseorang yang diharapkan menjadi jodohnya.

beruntunglah untuk para wanita yang dulu terperosok jauh, kini telah menemukan titik terang dan jawaban atas pencarian arti dari kata cinta yang sebenarnya.

beruntung dan bersyukurlah karna di luar sana masih banyak yang terus berjuang, ingin melepaskan diri dari ikatan yang sangat kuat. yang terjatuh, terperosok, menangis, menyesal kemudian menemukan titik terang tapi tak mampu digapainya karna sulitnya ikatan itu untuk dilepas. dia bahagia tapi tidak dengan hatinya, dia tau tapi belum bisa dilaksanakannya. itu bukan cinta...

beruntunglah untuk para wanita yang kini sedang menangis dalam kesepian dan kesendiriannya, karna itu jauh lebih mulia. bersyukurlah...


Kamis, 14 Agustus 2014

Cinta


aku tau kalo ngga boleh berprasangka buruk sama Allah dan aku juga tau ngga boleh berputus asa dari rahmat Allah. tiap dosa yang dilakukan pasti ada balasannya walaupun seberat biji zarrah pun, Allah dan malaikat tau apa yang kita lakukan mencatat semuanya dan ngga ada satupun yang luput dari pengawasannya. iya aku tau semua itu tapi untuk. tidak melakukan hal yang dilarang itu butuh perjuangan, sangat amat butuh perjuangan bahkan harus ada yang dikorbankan yaitu perasaan.

mencintai adalah sesuatu yang fitrah dari Allah, tidak ada satu laranganpun tentang mencintai terlebih itu kepada lawan jenis. tapi yang menjadi inti permasalahannya adalah bagaiman cara kita mencintai seseorang yang bukan muhrim kita, apakah sudah benar atau belum. tidak dipungkiri setiap manusia pasti memiliki hawa nafsu, itu yang bisa menodai makna cinta. aku tidak tau persis apa itu cinta tapi buatku cinta itu kebahagiaan, cinta itu saling percaya, saling menjaga, saling menghormati, saling menghargai, cinta itu rela berkorban dan banyak lagi definisi dari cinta yang mungkin lebih tepat.

disaat kita tau aturan yang seharusnya kita jalani dan terasa sangat indah bila kita berjalan di jalur yang seharusnya, maka tidak begitu bagi syaitan. dia akan terus berusaha membelokkan kita dari jalan itu, berusaha membisikkan kata2 manisnya yang mengatas namakan semuanya atas dasar cinta, astaghfirullah. tidak akan pernah menyerah sebelum kita benar-benar termakan oleh rayuannya. jika kita mematuhinya, dia akan semakin senang dan terus menerus membutakan dan menulikan kita, naudzubillah.

beruntung jika kita masih punya rasa penyesalan atas tiap khilaf yang kita lakukan, punya rasa takut akan adanya pengawasan dan balasan dari Allah, itu artinya masih ada iman di dada kita. teruslah berdoa agar Allah tidak meninggalkan kita tapi terus menuntun kita kembali ke jalanNya. kembali melihat dan mendengar petunjukNya dari apa-apa yang benar. berusahalah untuk terus mengerti arti cinta yang sesungguhnya.

Sabtu, 09 Agustus 2014

La Tahzan :’)


sedih tiba-tiba itu biasa apalagi sakit karna sesuatu itupun harus selalu siap. kedua hal tersebut ngga akan bisa dihindari bila kita memang benar-benar manusia yang mempunyai hati. jangan pernah bingung sama keadaan seperti itu karna itu semua wajar. hanya perlu kembali kepada Allah yang selalu menghadirkan ketenangan. sujudlah maka Allah akan mendengarkan bisikan doa yang kita ucapkan dalam hati. jangan pernah merasa sendiri dalam keadaan yang seperti ini karna Allah ngga akan pernah membiarkan kita sendiri. beruntung jika hati masih merasakan ada hal yang tidak enak jika kita melakukan kesalahan karna itu tandanya masih ada iman di hati kita. beruntung jika mata masih bisa menangis teringat dosa-dosa karna masih bisa merasakan adanya pengawasan Allah dan balasan yang akan kita peroleh di akhirat kelak, astaghfirullah.

jangan sedih berlarut-larut dan selalu khusnudzon kepada Allah karna Allah adalah dzat yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang, yakin bahwa Allah akan mengampuni kita dan selalu menyayangi kita. ingat jika manusia bisa melukai hati kita membuat kita menangis dan sedih, Allah tidak pernah seperti itu. la tahzan innalloha ma’ana :’)

Jumat, 08 Agustus 2014

Sahabat :)


tiap orang yang bernyawa pasti membutuhkan sosok lain dalam hidupnya, itu sunatullah. terlalu sombong jika ada yang mengatakan "saya tidak butuh siapa-siapa di dunia ini". karena sejatinya manusia itu tempatnya khilaf dan dosa, jika tidak ada yang mengingatkan satu sama lain entah apa jadinya dunia ini.

banyak hal yang harus diketahui jika kita bersosialisasi dengan seseorang yang baru kita kenal. tiap orang mempunyai watak dan sifat yang berbeda satu sama lain tapi tidak mustahil jika perbedaan itu akan mendekatkan satu sama lain. kadang bukan persamaan yang akan menyatukan justru perbedaan yang menyatukan sehingga kita bisa mengerti karakter satu sama lain. bukan hal yang mudah memang untuk saling mengerti satu sama lain, butuh waktu lama sehingga semuanya mengalir apa adanya. ketika semuanya berjalan dengan baik pasti ada perasaan nyaman dan rindu saat tidak bertemu.

semuanya tanpa direncanakan, keduanya atau bahkan lebih akan merasa ketergantungan, akan saling membutuhkan. ketika tiap kata adalah nasihat, tiap ajakan adalah kebaikan dan tiap pertemuan adalah obat dan ketenangan. bukan sembarang orang yang akan merasakan hal ini karena hanya seorang sahabatlah yang akan menghadirkan suasana yang menyenangkan seperti ini. berapapun lamanya waktu bertemu tidak akan pernah membayar rasa rindu yang dirasakan. tiap cerita, tiap canda rasanya selalu terasa kurang untuk dinikmati bersama.

seberapapun sibuk tidak akan menghalangi untuk saling bertatap muka melepas rasa rindu, berbagi cerita, melepas tawa bahagia dan canda, semuanya tidak pernah membosankan jika bersama sahabat. "sahabat" julukan yang mungkin tidak mudah untuk diberikan seseorang kepada seseorang yang lainnya. hanya hati yang dapat mendeteksi siapa yang layak untuk mendapatkannya. ketulusan untuk menyebutkan namanya disetiap doa adalah bukti bahwa dia ada di tempat istimewa di hati kita.

Beda



mungkin setiap orang akan merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan saat ini, tepatnya detik ini. ketika mengenal seseorang pertama kali mungkin kita hanya disuguhi oleh yang baik-baik saja dan merasa tidak ada yang lebih baik dari pada yang lain.

cinta! iya ini tentang cinta, tentang mencintai seseorang. awalnya kita terlena akan manisnya mencintai seseorang yang setiap hari memuji memuja kita dengan kata-kata yang memabukkan, tiap pertemuan adalah candu, tiap tatapan adalah sihir, dan tiap janji adalah surga. Allah! sudah berapa jauh aku terjebak disini?!

kalau kau sekarang sedang merasakan itu semuanya, hanya tunggu waktu saja yang akan menjawab semuanya. perlahan semua itu akan memudar dan berganti menjadi sebuah tamparan hebat, karna waktu yang perlahan akan mengubah semuanya. memperlihatkan sikap seseorang yang selama ini kita puja. tiap kekecewaan akan berganti air mata, tiap perbedaan akan berganti menjadi api yang menampakkan semua yang asli. hanya letih dan membatin yang lama-lama akan dirasakan. bingung harus apalagi yang diusahakan, harus apalagi yang harus dimengerti dan harus apalagi yang harus dimaafkan.

aku tidak pernah yakin dan aku tidak pernah tau akhir perjalanan cinta ini. yang aku rasakan hanya lelah ingin menyudahi tapi ada yang menahanku untuk tetap berada disini, entah itu apa yang jelas itu salah!

Kamis, 07 Agustus 2014

Ragu


kembali ragu sama semua yang udah dijalanin. mungkin dari awal seharusnya ngga pernah memulai perjalanan ini semua kalau pada akhirnya saat ini hanya dibayang-bayangi fatamorgana dan ketidakpastian dari semua harapan itu. penyesalan memang selalu datang belakangan dan ketika semuanya menjadi sangat lelah untuk dijalani hasrat untuk kembali ke masa lalu semakin menguat. takut akan kenyataan pahit yang akan di rasakan kelak. tiap manusia memang selalu berharap akan ada secercah cahaya dan harapan akan terwujud di masa depan tapi sangat mustahil jika itu masalah jodoh karna ada yang berhak mengatur semuanya. mungkin saat ini hanya bisa berdoa dan aku sangat yakin tiap kedekatan yang dijalin bukan mengenal satu sama lain tapi sebaliknya, menghancurkan satu sama lain. entah siapa yang salah atau benar tapi saat ini bukan saatnya untuk menyalahkan dan membenarkan karna sejatinya manusia hanya makhluk yang lemah, yang mempunyai hawa nafsu. ketika hati cenderung ke salah satu hati maka tidak ada yang bisa mengendalikan kecuali diri sendiri. mungkin aku dan dia sudah terjebak terlalu dalam sehingga masing-masing dari kita sangat berat untuk menyudahi ini semua atau bahkan memilih jalan yang berbeda. seharusnya aku paham dari awal kalau ini salah. terlalu banyak kata "tapi" diotakku sehingga sampai saat ini aku hanya terjebak dalam kata-kata ini dan tidak mampu mengungkapkan semuanya.

Selasa, 24 Juni 2014

Jangan Ngeluh :')


kalimat di atas cukup membuat gue mikir dua kali buat ngeluh karena kalimat itu bener banget, Allah ngga akan pernah nempatin kita disituasi yang ngga bisa kita atasi.

udah sebulan ini gue ngerasa capek banget kuliah. mulai dari praktek di kampus + nyelesain tugas selama dua minggu beruturut-turut, setelah itu uas dan setelah uas masih ada pekan remedial. ya Allah rasanya badan gue remuk banget :( dan pada akhirnya gue sempet drop pas uas. gue sadar selama ini usaha gue mungkin ngga maksimal dan ngga jaga kesehatan. sampe detik ini gue masih aja kepikiran karena banyak banget nilai matkul yang harus gue perbaiki :(

tapi tanpa gue cerita kayak ginipun Allah udah tau apa yang gue rasaian, Allah tau gue kuat menghadapi semua ini. gue selalu yakinin diri gue sendiri kalo Allah udah mempersiapkan diri kita sesuai mental dan kekuatannya masing-masing. jadi ngga mungkin semua masalah tuh ada kalo ngga diserahin sama orang yang bisa nyelesain. dan gue pasti bisa!

tiap helaan nafas, tiap keringat yang mengalir, tiap tangis yang jatuh, tiap rasa lelah yang ada Allah bakalan ganti dengan yang lebih baik suatu saat nanti, kita harus yakin itu. tinggal gimana caranya kita tetep positif thingking sama semua rencana Allah ;')

kuatkan aku selalu ya Allah, jangan pernah lepasin :")

Jumat, 13 Juni 2014

Jodoh :')





Hati, sabarlah menunggu... cinta persembahkan hanya untukmu
Ku serahakan padaMu jodoh hidupku, dengarlah do'aku
Ya Allah, ku pantaskan diriku, ya Allah ku pasrahkan jodohku
Ya Allah... kirimkanlah dia yang tertulis di Lauhul MahfudzMu, jadikanlah ia sebagai penyempurna imanku
Dia yang menjadi penenerang hidupku, menjadi jawaban do'a-do'aku
Dia yang menjadi penenang hatiku, menjadi pasangan di rindu SyurgaMu

kata-kata ini aku kutip dari akun twitter Hijab Alila, saat baca kata-kata ini rasanya jleb langsung ke hati. kenapa jleb? iya karena aku ngerasa selama ini sudah mendahului kehendak Allah. aku selama ini udah ngga percaya bahwa Allahpun sudah melahirkan seseorang lelaki yang akan menjadi jodohku kelak :')

aku terlalu terburu-buru selama ini untuk menemukan jodohku yang kemudian akhirnya memutuskan untuk berpacaran dan berhubungan dengan lelaki yang jelas-jelas bukan mukhrimku :'(
tapi ya Allah hati ini masih bandel untuk menghilangkan semua "rasa" di hati. yang sudah lama tumbuh subur di dalam hatiku. aku sudah terbuai terlalu jauh kali ini dan akupun sekarang bingung untuk menentukan arah mana yang akan menuntunku untuk pulang. iya pulang ke jalan yang dulu saat aku punya prinsip untuk memendam "rasa" yang seharusnya belum untuk diungkapkan *astaghfirullah*

beberapa kali aku sudah menemukan jalan itu, mencoba berjalan tapi masih meraba-raba, masih menengok ke belakang, yakin mau berjalan ke depan tapi ragu. aku belum ikhlas melepas semua :"
aku sadar bahwa umur 20 bukan lagi masuk dalam kategori remaja, tapi aku terus terjebak dimasa itu sampai saat ini. harus bagaimana aku sekarang? kadang hati terlena tapi kadang hati menolak ini semua.

aku selalu berharap bahwa lelaki yang mencintaiku saat ini paham dengan maksudku. aku butuh dituntun ke arah yang lebih baik. kalau kau mencintaiku, cintailah aku karena Allah. jagalah aku seperti kau menjaga cinta yang sudah bertahun-tahun kau berikan hanya untukku. sayangilah aku seperti kau menyayangi ibumu. berjuanglah untuk memerangi nafsumu seperti kau berjuang untuk mendapakan cintaku kembali ketika aku perlahan menjauhimu. mengertilah alasanku ketika suatu hari nanti aku ingin pergi darimu seperti kau selalu mengerti keadaanku yang tidak selalu dalam mood bagus.

aku pergi bukan berarti bahwa "rasa" yang sudah lama aku simpan di dalam hati ini ingin aku buang selamanya. aku pergi bukan karena aku membencimu tapi itu justru aku benar-benar mencintamu karena Allah. mencintaimu karena Allah untuk saat ini berarti aku harus pergi, harus menghindarimu karena aku tidak mau ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. mengertilah aku sekali ini saja :")

Senin, 02 Juni 2014

Sssttt..jangan bilang sama mamah! :D



ada kejadian lucu malam ini yang menarik buat gue share. gue adalah anak ketiga dari tiga bersaudara, dua kakak gue cowok semua, abang gue yang pertama sebuat aja aa iyus dan abang gue yang kedua sebut aja aa pipi.

kejadiannya persis malem ini pas gue lagi di kamara aa iyus lagi serius di depan laptop. entah apa yang membuat keluarga gue itu heboh banget tiap ada hal kecil ataupun besar. abang gue tiba-tiba teriak ngga jelas yang bikin gue nengok ke arah dia yang lagi megangin kepalanya dan meremas-remas rambutnya

aa iyus: "yah de gue bego banget, gue bilang sama arapi kalo ngga ada lauk padahal kan mamah masak!"
gue: "dih bodo amat, nih cepetan telepon!"
aa iyus: "yah yaudah sini cepetan tapi palingan udah sampe nih dia." *sambil nelfon*
"yah ngga bisa lagi, ngga diangkat-angkat sama dia, whatsapp aja coba."

tapi gue tetep aja nelfon abang gue yang ternyata emang ngga diangkat. udah mulai males sih buat ngewahatspaan karena kalo dalam keadaan panik ada aja yang ribet. tapi gue tetep berusaha, seenggaknya ada usaha. akhirnya gue whatsapp abang gue

gue: "aa dirumah ada lauk jangan beliiiii."
"aa piiiinnnggggg."

aa pipi: "yah dudul, udah jadi."

gue: "yah iyus noh yang oon."

...........

oke gue give up karena ternyata ayam kremesnya udah di goreng dan mau ngga mau harus di beli.

*makan dengan lahapnya*

gue: "yah gue juga mau dong." *ambil pring kemudian makan*
"mamah bakalan ngambek nih udah masak tapi kita malah beli lauk."
aa pipi: "yaudah santai gue yang nanggung, nanti gue bilang aja pas pulang kerja langsung beli lauk dan ngga tau kalo di rumah ada lauk."
gue: "oh iya juga sih tapi buat jaga-jaga kita hilangkan jejak aja biar ngga ketauan."
aa iyus: "hahaha iya boleh juga." *makan sama tulang-tulangnya*

buat gue ini adalah hal yang menarik, demi menjaga perasaan mamah kita sampe segitunya. tapi mudah-mudahan mamah ngga nyadar kalo kita beli lauk hahaha :D

love you mah, masakan mamah paling enak kok :* <3

Aku dan Kaki Kananmu



Malam ini hanya jadi pengulangan dari malam-malam sebelumnya, aku hanya tertunduk tak sanggup menatap mata nanar ayah yang seolah-olah menghakimiku dan telingaku sudah kebal mendengar suara tangis ibu yang tertahan tiap kali ayah membentakku. Suasana ini selalu membuat dadaku sesak, lidahku kelu, telingaku kebal, mataku nanar, dan kepalaku tertunduk lesu tapi tetap saja hati ini bagaikan baja yang sulit di tempa. Sifat keras kepalaku yang diturunkan dari ayah yang membuat aku mati-matian mempertahankan prinsipku.
“Sudah yang keberapa kali kamu menolak laki-laki yang datang untuk menikahimu nak?!” suara tegas ayah memecah keheningan malam. Ada sesuatu yang menusuk hatiku setiap mendengar ucapan yang sudah berulang-ulang kali ayah lontarkan kepadaku.
“Jawabanku tetap sama yah, aku tidak akan mau dinikahkan dengan lelaki yang jelas-jelas hanya melihatku dari fisik semata.” jawabku tak kalah tegas.
“Tolong kamu jangan keras kepala nak, apa kata orang nanti kalau kamu dikenal sebagai perempuan pemberi harapan palsu.” ibu yang sedari tadi hanya menangis sekarang ikut berkomentar.
“Aku tidak peduli dengan anggapan orang bu, namaku sudah terlalu jelek di masa lalu biarkan aku menanggungnya sampai akhir hayatku kalau perlu.”
“Sudahlah lupakan semua masa lalumu itu nak, sekarang kamu sudah memiliki semuanya, kamu cantik, pintar, sholeha, lulusan sarjana di luar negeri, dan sekarang menjadi dokter. Apakah kamu masih terus terganjal oleh masa lalumu yang orangpun sudah mulai melupakannya nak?” panjang lebar ibu mengulang kata-kata yang sama seperti sebelum-sebelumnya.” Lalu laki-laki seperti apa yang kamu inginkan?” tanya ibu mulai menyerah.
“Aku memang lebih beruntung diantara perempuan-perempuan yang lain bu, aku juga sadar kalau bukan karena umurku yang sudah tidak muda lagi, ayah dan ibupun tidak akan mendesakku seperti ini untuk cepat menikah. Tapi aku punya hati bu, aku bisa merasakan laki-laki yang tulus mencintaiku atau yang hanya melihatku dari kelebihan yang aku miliki sekarang. Aku hanya ingin ayah dan ibu merestuiku dengan cara yang tulus juga, bukan semata-mata merestuiku karena melihat kelebihan yang dimiliki laki-laki itu setara dengan apa yang aku miliki.” sekuat tenaga aku menjelaskan panjang lebar sambil menatap mata ibu. Mata perempuan yang mulai menua itu kini tidak lagi membulat, mendengar penjelasanku mata itu memancarkan betapa dia mengerti apa yang dikatakan putri semata wayangnya ini, kepalanya tertunduk, air matanya menetes membasahi pipi dan hijabnya.
“Baiklah, ayah dan ibu akan mengikhlaskan apapun keputusan kamu nak.” terbata-bata ibu mencoba mengatakan itu kepadaku sekaligus untuk menutup ketegangan malam itu. Ayah yang sedari tadi hanya menghakimiku dengan tatapannyapun seketika melemah.
Malam ini memang hanya menjadi pengulangan malam-malam sebelumnya, tapi tidak seperti biasanya ini menjadi malam yang terberat sekaligus melegakan bagiku, buru-buru aku memejamkan mata seraya berdoa dalam hati “Alhamdulillah ya Allah telah Engkau permudah urusanku dengan cara Engkau bukakan pintu hati kedua orang tuaku untuk menerima keputusanku. Pintaku hanya satu permudahkan aku untuk bertemu dengan jodohku yang mencintaiku karenaMu ya Rabb.” Semilir angin membawa butiran-butiran doaku melewati malam, menembus dimensi waktu yang tak ada satupun yang tahu kapan doa itu akan dikabulkan oleh Sang Maha Mengetahui.
***
Entah kenapa kenangan buruk di masa lalu itu tidak pernah pergi dari ingatanku sampai sekarang, hanya ragaku dan sebagian memoriku yang bisa melupakannya dengan cepat sampai aku bisa menatap masa depanku seperti ini, menjadi seorang wanita dewasa yang penuh kepercayaan diri dan mewujudkan cita-citaku menjadi seorang dokter. Dari luar aku memang terlihat nyaris sempurna tapi tidak ada yang pernah tahu kalau aku punya masa lalu yang kelam. Masa remajaku habis hanya untuk berhura-hura saja, menghamburkan harta milik kedua orang tuaku, keluar malam pulang pagi dengan teman-temanku, dan kejadian yang selalu menghantuiku sampai sekarang adalah aku hampir di setubuhi oleh temanku sendiri tapi Allah masih sayang kepadaku, aku berusaha berontak dan melarikan diri waktu itu, sehingga kehormatanku masih terjaga sampai detik ini. Bertahun-tahun aku hanya bisa mengurung diri di rumah memendam trauma yang amat sangat mendalam tapi orangtuaku tidak pernah lelah untuk membuatku kembali pulih seperti dulu dan mengembalikan kepercayaan diriku untuk menatap masa depan. Dan semua kejadian itu juga yang membuatku memutuskan untuk berhijab agar diriku terjaga dari segala bentuk kejahatan.
Setiap mengingat kejadian itu aku hanya ingin menyendiri, menenangkan hatiku, dan kembali belajar berdamai dengan masa laluku. Seperti biasa aku duduk di bangku taman rumah sakit, memandangi langit sore, menghirup wangi senja yang membuat hatiku damai yang seketika menjalar ke seluruh tubuhku.
“Mba lagi meditasi ya?” tiba-tiba ada seorang laki-laki yang duduk di sampingku, mencoba menebak apa yang sedang aku lakukan.
“Hmm iya mas, saya merasa tenang kalau duduk di sini.” jawabku jujur
“Setiap orang memang punya cara berbeda untuk menenangkan hatinya yang mencoba berdamai dengan masa lalu. Saya punya masa lalu yang kelam mba tapi jika ada seseorang yang tulus mencintai dan bisa menerima saya apa adanya, mungkin saat itu juga saya akan menikahinya hehehe.” Lelaki itu tertawa seperti ingin melepaskan semua beban di hatinya, matanya menerawang kelangit, wajahnya teduh, dan matanya memancarkan ketulusan. Mendengar kata-katanya hatiku bergetar, laki-laki itu seperti tahu dan merasakan hal yang sama seperti aku.
“Kalau ternyata seseorang itu punya masa lalu yang kelam sama seperti dengan mas bagaimana?” tanyaku penasaran.
“Hehehe ya tidak apa-apa mba, toh mencintai seseorang itu bukan hanya dari kelebihan yang di miliki tapi dari kekurangannya juga.” Dengan tenang laki-laki yang terlihat sepantaran denganku itu menjelaskan sambil tersenyum manis.
“Sepertinya saya sudah bicara ngawur sore ini, terima kasih mba sudah mendengarkan curahan hati saya, cukup merasa tenang berada di sini dengan mba hehehe.” Laki-laki itu pergi begitu saja meninggalkanku sendirian sore itu dengan banyak tanda tanya di dalam hati “Kenapa dia seolah-olah tahu apa yang aku rasakan saat ini? Dan kenapa hatiku bergetar ketika dia menjawab pertanyaanku dengan begitu tulusnya?”. Sejak kejadian sore itu, sesosok laki-laki yang tidak pernah aku kenal sebelumnya telah mencuri hatiku, membuatku gelisah setiap malam karena memikirkannya, membayangkan wajahnya yang tulus, dan merindukannya saat sore tiba.
***
Keringatku mengucur deras, jantungku berdegup kencang, mataku was-was sesekali menengok ruang UGD di rumah sakit tempatku bekerja. Sekitar satu jam yang lalu ada mobil ambulan yang datang, aku melihat dengan jelas sosok yang di keluarkan dari mobil ambulan itu, sosok laki-laki yang tidak asing buatku, dia meraung kesakitan sambil memegangi kaki kanannya yang berlumuran darah. Aku tidak sempat bertanya oleh salah satu perawat karena semuanya panik dan segera membawanya ke UGD tapi aku sangat yakin kalau laki-laki itu adalah yang menghampiriku sore itu di taman, dadaku sesak memikirkan kemungkinan buruk itu.
“Mas, bagaimana keadaan pasien di dalam? Lukanya serius?” aku tidak bisa menyembunyikan muka panikku saat bertanya dengan salah satu perawat yang baru keluar dari UGD.
“Oh dokter Sofi keluarga dari mas yang didalam? Kakinya harus diamputasi dok.”
“Bukan, saya bukan keluarganya. Di amputasi?” aku mecoba mengulang pertanyaan kalau-kalau aku salah dengar, tapi perawat itu mengaggukkan kepalanya dengan tegas. Hatiku remuk mendengarnya, kepalaku pusing, seketika badanku lemas tapi aku mencoba kuat untuk mengintip ke dalam ruang UGD untuk melihat laki-laki itu. Aku menangis sejadi-jadinya ketika ternyata dugaanku benar, laki-laki yang sedang terbaring lemah itu adalah laki-laki yang telah mencuri hatiku.
***
Aku memutuskan untuk kembali keesokan harinya setelah dilakukan operasi karena tidak mungkin dengan keadaan kritis aku menemuinya. Aku memberanikan diri untuk masuk ke ruang UGD dan sepertinya laki-laki itu sedang tertidur pulas dengan perban yang memenuhi kaki kanannya yang sekarang sudah tidak lagi utuh. Sekuat tenaga aku menahan sesak didadaku tapi air mataku tidak sanggup untuk menutupi semua rasa sedih ketika melihat dia terbaring lemah.
“Hmm mba yang waktu itu ya? Mba kenapa menangis?” ternyata suara tangisanku membangunkan dia. Dengan wajahnya yang terlihat menahan sakit dia tetap mencoba tersenyum kepadaku.
“Tidak apa-apa”, buru-buru aku menghapus air mataku. “Nama saya Sofi mas.”
“Oh iya nama saya Reza mba, ternyata mba Sofi seorang dokter ya.”
“Ah iya saya masih pakai seragam, iya saya dokter di sini, bagaimana keadaan mas reza? Kenapa bisa seperti ini?”
“Ya seperti yang mba Sofi lihat, saya mengalami kecelakaan dan kaki saya patah karena terlindas truk kemarin dan dokter sudah mengamputasi kaki saya. Bertambah satu lagi kekurangan saya mba, kaki kanan saya hilang hehe, seandainya ada yang mau menerima kekurangan saya...”
“Saya mau menerima kekurangan mas reza dan saya berjanji akan menjadi pengganti kaki kanan mas Reza untuk selamanya.” Belum sempat Reza meneruskan kata-katanya, aku dengan mantap mengutarakan perasaanku selama ini. “Sudah terlalu lama saya menunggu seseorang yang dengan tulus dan sore itu ada seorang laki-laki datang menghampiri saya, bercerita tentang hidupnya, sejak sore itu juga wajahnya yang tulus bisa meluluhkan hati saya.” Reza hanya bisa terdiam kaku menatapku, matanya berkaca-kaca saat aku berkata seperti itu.
“Mba Sofi serius berkata seperti itu? Mba Sofi mau mendampingi saya selamanya dengan segala kekurangan yang saya miliki?” Reza masih belum bisa menyembunyikan rasa kagetnya.
“Insya Allah mas dengan segala kekurangan yang saya miliki juga.” Reza tidak bisa lagi membendung air mata bahagianya, dia menangis sejadi-jadinya di hadapanku dan mengucapkan terima kasih.
Maha Suci Allah yang telah mengatur skenario kehidupan hambanya, setelah berkali-kali aku menolak banyak pria yang ingin menikahiku, pilihanku jatuh kepada Reza sesosok pria sederhana, langit senja yang langsung menyaksikan betapa hatiku sangat tersentuh oleh kata-katanya yang tulus saat itu. Tidak perlu jabatan terhormat untuk bisa memilikiku, cukup hati yang tulus mencintaiku dan menerima segala kekuranganku. Fisik Reza memang tidak sempurna karena kaki kanannya diamputasi tapi aku berjanji untuk selalu mendampinginya, menjadi pengganti kaki kanannya selamanya, selagi aku mampu.
NB : "Lomba Cerpen Roman Majalah Annida"

Bahagia Bersama Sahabat ODOJ 1988



Bahagia menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keadaan atau perasaan senang dan tenteram bebas dari segala yang menyusahkan. Semua orang ingin bahagia, bagiku bahagia itu ketika memiliki banyak sahabat. Makna sahabat bagiku melebihi apapun, memiliki banyak  sahabat adalah hal yang terindah. Kata pepatah bila kamu berteman dengan penjual minyak wangi, walaupun tidak mendapatkan minyak wanginya setidaknya kamu mencium aromanya yang wangi, dan tentu saja aroma wangi itu akan membuatmu senang dan tenteram. Begitu juga bila kita memiliki sahabat yang baik hatinya, indah perangainya, sopan dalam berbicara, mengingatkan saat lupa, menasehati saat lalai, membantu saat susah, menghibur saat sedih, bahagia saat kau bahagia, adalah hal yang sungguh menyenangkan. Makna sahabat yang seperti saudara itulah yang saya temukan di grup One Day One Juz 1988.
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu yg berselisih pendapat dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat” (Q.S Al-Hujarat: 10).
Diperkenalkan dengan ODOJ pertama kali pada pertengahan bulan Desember 2013 oleh Kak Deni, beliau sudah terlebih dahulu bergabung dengan ODOJ yaitu di grup 189.
“Kamu pernah dengar nggak Lis, program mengaji One Day One Juz?”. Tanyanya saat itu.
“One Day One Juz? Wah baru denger nih kak, memangnya itu bagaimana?”. Tanyaku.
“One Day One Juz itu program mengaji 1 juz per hari, kita kumpul dalam 1 grup yang beranggotakan 30 orang dan 1 orang admin, dalam sehari kita bisa khatam bersama, dan kita bisa khatam pribadi dalam waktu 30 hari, keren kan?. Balasnya.
“Wah keren kak”. Balasku.
“Yuk ikutan di grup ODOJ yuk, nanti saya daftarkan”. Kak Deni bersemangat.
“Hemm.. nanti-nanti yah kak, nanti Lis beri info lagi”. Sergahku.
“Oke kalau begitu, ditunggu ya infonya”. Balasanya.
Perbincangan mengenai ODOJ pun berlalu. Satu minggu kemudian Kak Deni menanyakan padaku apakah mau bergabung, jawabanku masih sama kapan-kapan saja. Tak menyerah, Kak Deni menanyakan lagi, kali ini lebih sering, setiap hari ditanyakan. Sampai bosan rasanya seperti ditagih hutang dan akhirnya saya mau didaftarkan di grup ODOJ.
Tanggal 6 Januari 2014 adalah tanggal yang akan selalu kuingat sepanjang hidupku. Bagaimana tidak, Senin pagi Whatsapp di hp berbunyi menandakan ada yang mengajak untuk bergabung dengan grup, itulah grup ODOJ. Rasanya senang sekali, setelah siang anggota grup baru berjumlah 5 orang, dalam hatiku terasa aneh, ini bisa dimulai apa tidak tilawahnya. Belum berakhir rasa bingung, Whatsapp kembali berbunyi menandakan ada grup baru, saya semakin bingung, kali ini langsung kutanyakan dengan admin grup yang kuketahui bernama Mbak Citra yang baru saja mengajakku bergabung.
Assalamua’alaikum Mbak Citra, perkenalkan saya Lilis. Terimakasih sudah mengajak saya bergabung, tapi saya bingung nih mbak, karena hari ini ada dua grup yang mengajak saya bergabung, bagaimana menurut mbak admin?”  tanyaku pada Mbak Citra. Tak berselang lama Mbak Citra membalasnya.
Wa’alaikumussalam Mbak Lilis, heheh, tidak usah bingung Mbak Lis, silahkan memilih saja, dan nanti tinggal keluar saja dari grup yang ingin ditinggalkan”. Singkat padat dan jelas. Belum mulai tilawah dan belum tau bagaiamana dan seperti apa peraturannya ODOJ itu saya sudah dilema terlebih dahulu. Pada grup yang pertama baru beranggotakan 5 orang, sedangkan di grup yang kedua sudah beranggotakan 22 orang. Setelah beberapa jam berlalu dan menanyakan pendapat Kak Deni, saya memutuskan untuk bergabung dengan grup yang kedua, dengan berat hati dan perasaan menyesal saya tinggalkan grup pertama yang mengajakku bergabung, kusampaikan rasa maafku pada mbak adminnya.
Hari pertama bergabung dengan grup ODOJ, masih merasakan bingung, harus bagaimana tilawahnya, mulai dari juz berapa, dan setelah selesai tilawah bagaimana laporannya. Namun Mbak admin memberitahukan bagaimana peraturannya dalam ODOJ. Saat itu saya mulai dari juz 22. Mulutku terasa kaku, lidahku terasa kelu, Astagfirullah, sudah berapa lama saya tidak berinteraksi dengan Al Qur’an? Sangat menyedihkan, pelan-pelan saya selesaikan 1 juz, terasa begitu lama dan akhirnya setelah satu jam lebih saya melaporkan di grup, yang saya ingat hari pertamaku bersama teman-teman di grup, grup kami khatam 30 juz pada pukul 22.00 WIB, rasanya sungguh bahagia dapat khatam bersama-sama dengan teman-teman yang baru kukenal.
1 bulan berlalu, tanggal 6 Februari 2014 saya dan teman-teman grup khatam pribadi yang pertama kali , Subhanallah, Allahu Akbar, bahagia tak terkira, air mata tak terasa membasahi pipi saat membaca doa khatam Al Qur’an. Kami semua tidak menyangka bisa khatam pribadi dalam waktu 30 hari, karena biasanya khatam hanya saat bulan ramadhan. Banyak doa yang kupanjatkan pada Rabb Yang Maha Kuasa, mbak admin mengingatkan bahwa saat membaca doa khatam adalah waktu dimana doa diijabah oleh Allah SWT. Aamiin.
“Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab ( Al Qur'an ) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (QS. An-Nahl: 89)
Pada bulan-bulan pertama saya menyetor kholas di grup selalu pada pukul 17.00 WIB, dan jarang sekali berpartisipasi dalam mengambil juz yang dilelang. Ada yang menarik tentang juz yang yang dilelang, selama ikut ODOJ rekor juz yang pernah dilelang dalam sehari adalah sebanyak 7 juz, dan itu rasanya seperti kekenyangan bahkan mendekati gumoh  istilah orang Jawa bagi anak bayi yang memuntahkan apa yang diminumnya apabila kekenyangan. Awalnya saya suka protes pada mbak admin, kenapa banyak sekali juz yang dilelang, banyak juz yang dilelang tapi sedikit yang mengambilnya, akhirnya khatamnyapun sampai larut malam. Terkadang muncul pertanyaan dalam diriku, sebetulnya hati mbak adminku terbuat dari apa, dengan sabar dan penuh pengertian beliau mengatakan padaku bahwa mengambil juz yang dilelang itu tidak dipaksa namun dengan hati yang ikhlas, serta mendoakan teman yang melelang agar segala urusannya dilancarkan Allah SWT dan dapat segera kembali tilawah, kalau mbak admin telah berkata seperti itu maka luluhlah hati ini dan kembali semangat mengambil daftar juz yang dilelang. Sebulan, dua bulan, tiga bulan, empat bulan berlalu, perasaan bahagia itu selalu di hati, perasaanku semakin mencintai Al Qur’an dan berusaha untuk mengamalkannya, persahabatan kamipun sesama anggota grup sudah begitu dekat seperti angggota keluarga sendiri. Kami saling berbagi, berbagi apa saja yang bisa dibagi. Dari hal agama, kesehatan, pendidikan, kuliner, ekonomi, fashion, pekerjaan, sampai politik, tapi untuk yang satu itu grup kami kurang antusias.
Perasaan senang dan luar biasa ketika acara Grand Launching ODOJ di Mesjid Istiqlal pada tanggal 4 Mei 2014, walaupun saya melihatnya hanya dari TV, melihat teman-teman ODOJ di seluruhnya Indonesia berkumpul menjadi satu, memecah rekor Muri, bertemu dengan Ustaz Yusuf Mansur dan para artis. Alhamdulillah rasanya bangga telah bergabung dengan komunitas yang keren ini.
Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik ra, pembantu Rasulullah SAW, bahwa Nabi SAW, bersabda, "Tidak beriman salah seorang diantara kamu hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri." (Hr. Bukhari Muslim).
Sampai bulan kelima kami bersama, banyak suka duka yang kami lewati. Banyak cerita yang mengisi hari-hari kami, banyak pula anggota yang sudah keluar dari grup dan digantikan dengan anggota yang baru, semuanya karena tidak memberikan kabar selama beberapa hari dan tidak bisa dihubungi. Sedih tetapi ada senangnya juga karena sahabat semakin banyak. Sahabat-sahabat di ODOJ 1988 membuat hari-hariku lebih berwarna, membuatku lebih berarti.
Ibnu Umar berkata “barang siapa yang bertakwa kepada tuhannya, dan menyambung hubungan kekeluargaan, maka ia akan dipanjangkan umurnya, dibanyakkan hartanya, dan dicintai oleh keluarganya.” (Hr. Bukhari Muslim).
Saya berniat dalam hati ingin mengajak teman-teman yang lain agar bergabung dengan ODOJ, sasaran pertama adalah teman-temanku di kantor, ada dua orang yang pertama adalah Mbak Puji dan Ria, tapi butuh waktu lama mengajak mereka untuk bergabung dengan ODOJ, butuh rayuan selama dua bulan, kujelaskan pada keduanya hikmah yang didapatkan setelah bergabung dengan ODOJ. Lebih sering membaca Al Qur’an sudah pasti, ada rasa tenteram dalam hati, lalu punya sahabat-sahabat dari Sabang sampai Merauke, dan bahagia mempunyai keluarga baru. Akhirnya Ria yang mau pertama kali bergabung, wah rasanya senang sekali, seperti bisnis MLM yang mendapatkan member baru, lain cerita dengan Mbak Puji, beliau belum siap untuk bergabung dengan ODOJ, tapi beliau berjanji untuk rutin mengaji walaupun belum 1 juz dalam sehari dan janji itu kulihat nyata adanya. Senang rasanya dapat berbagi dalam hal kebaikan. Setelah itu, siapa lagi ya yang mau bergabung? Jawabannya akan kucari.
Selain grup ODOJ, di HPku juga ada grup yang anggotanya teman-teman angkatan SMA yang tergabung dalam grup Komunitas Pengejar Surga, lucunya grup teman-temanku ini sudah beberapa kali ganti nama dan akhirnya menemukan nama yang cocok. Komunitas Pengejar Surga ini anggotanya adalah Irma, Fitri, Najwa, Lilik, Naser, Arul, Arman, Angga, Andi, Erwin, dan Rian. Kami adalah sahabat dekat dan sudah seperti saudara. Diantara teman-temanku itu yang sudah bergabung dengan ODOJ yaitu Irma, Lilik, dan Naser. Rasanya senang sekali ada saudara sesama ODOJ di grup ini. Tercetus niat untuk mengajak teman yang lain untuk bergabung dengan ODOJ, sasaran yang pertama adalah Fitri, karena dia teman dekatku, lalu Najwa, Erwin dan Arman, tapi jawaban mereka adalah sama, ingin mengaji sendiri dulu, ya sudah takkan kupaksakan, semoga dilain waktu mereka bergabung dengan grup ODOJ. Lalu sasaran berikutnya adalah Arul, untuk temanku yang satu ini tidak terlalu susah, tetapi butuh waktu untuk mengajaknya bergabung dengan grup ODOJ, karena pada dasarnya dia sudah mengaji walaupun tidak setiap hari. Setelah kuberikan motivasi setiap hari akhirnya Arul mulai rutin mengaji 1 juz setiap hari, dan dia berjanji akan bergabung dengan ODOJ setelah dia khatam pribadi. Semoga niatnya mendapat rida dari Allah SWT.
Untuk yang tercinta Mbak Citra, Bunda Imas, Tetah Rie, Teteh Ai, Mbak Defi, Mbak Mawa, Umi Icih, Mbak Luki, Mbak Emi, Mbak Tika, Mbak Firda, Mbak Tuti, Mbak Rida, Mbak Enda, Mbak Fitri, Mbak Prapti, Bunda Fitri, Mbak Disi, Mbak Yana, Mbak Masyita, Teteh Wida, Mbak Feni, Mbak Dila, Mbak Astri, Mbak Santi, Mbak Furi, Mbak Zain, Mbak Evi, Mbak Ninis, Umi Isna. Arigatou kagayaku hoshi no yoni. Eien ni soba ni iru kara. Arigatou kitto tsuyoku naru ne. Kimi no youni kagayaku kara ( Terimakasih sudah seperti bintang yang bersinar. Saya akan berada disampingmu selamanya. Terimakasih, saya rasa menjalani itu berat. Tapi aku akan bersinar sepertimu juga ).
Banyak doa yang saya panjatkan kepada Allah SWT, semoga meridai apa yang saya dan teman-teman grup ODOJ lakukan, semoga persahabatan kami tak lekang oleh waktu dan semoga Al Qur’an menjadi sahabat kami untuk selamanya. Aamiin Ya Rabbana.
SEKIAN
Penulis : Lilis Nugrahani K.T  ( G1988 )