Bahagia
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keadaan atau perasaan senang dan
tenteram bebas dari segala yang menyusahkan. Semua orang ingin bahagia, bagiku
bahagia itu ketika memiliki banyak sahabat. Makna sahabat bagiku melebihi
apapun, memiliki banyak sahabat adalah
hal yang terindah. Kata pepatah bila kamu berteman dengan penjual minyak wangi,
walaupun tidak mendapatkan minyak wanginya setidaknya kamu mencium aromanya
yang wangi, dan tentu saja aroma wangi itu akan membuatmu senang dan tenteram.
Begitu juga bila kita memiliki sahabat yang baik hatinya, indah perangainya,
sopan dalam berbicara, mengingatkan saat lupa, menasehati saat lalai, membantu
saat susah, menghibur saat sedih, bahagia saat kau bahagia, adalah hal yang sungguh
menyenangkan. Makna sahabat yang seperti saudara itulah yang saya temukan di grup
One Day One Juz 1988.
“Sesungguhnya
orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua
saudaramu yg berselisih pendapat dan bertakwalah kepada Allah agar kamu
mendapat rahmat” (Q.S Al-Hujarat: 10).
Diperkenalkan
dengan ODOJ pertama kali pada pertengahan bulan Desember 2013 oleh Kak Deni,
beliau sudah terlebih dahulu bergabung dengan ODOJ yaitu di grup 189.
“Kamu pernah dengar nggak Lis, program
mengaji One Day One Juz?”. Tanyanya saat itu.
“One Day One Juz? Wah baru denger
nih kak, memangnya itu bagaimana?”. Tanyaku.
“One Day One Juz itu program
mengaji 1 juz per hari, kita kumpul dalam 1 grup yang beranggotakan 30 orang
dan 1 orang admin, dalam sehari kita bisa khatam bersama, dan kita bisa khatam
pribadi dalam waktu 30 hari, keren kan?. Balasnya.
“Wah keren kak”. Balasku.
“Yuk ikutan di grup ODOJ yuk, nanti
saya daftarkan”. Kak Deni bersemangat.
“Hemm.. nanti-nanti yah kak, nanti Lis
beri info lagi”. Sergahku.
“Oke kalau begitu, ditunggu ya
infonya”. Balasanya.
Perbincangan
mengenai ODOJ pun berlalu. Satu minggu kemudian Kak Deni menanyakan padaku
apakah mau bergabung, jawabanku masih sama kapan-kapan saja. Tak menyerah, Kak Deni
menanyakan lagi, kali ini lebih sering, setiap hari ditanyakan. Sampai bosan
rasanya seperti ditagih hutang dan akhirnya saya mau didaftarkan di grup ODOJ.
Tanggal 6
Januari 2014 adalah tanggal yang akan selalu kuingat sepanjang hidupku.
Bagaimana tidak, Senin pagi Whatsapp
di hp berbunyi menandakan ada yang mengajak untuk bergabung dengan grup, itulah
grup ODOJ. Rasanya senang sekali, setelah siang anggota grup baru berjumlah 5
orang, dalam hatiku terasa aneh, ini bisa dimulai apa tidak tilawahnya. Belum berakhir
rasa bingung, Whatsapp kembali berbunyi
menandakan ada grup baru, saya semakin bingung, kali ini langsung kutanyakan
dengan admin grup yang kuketahui bernama Mbak Citra yang baru saja mengajakku
bergabung.
“Assalamua’alaikum Mbak Citra, perkenalkan saya Lilis. Terimakasih
sudah mengajak saya bergabung, tapi saya bingung nih mbak, karena hari ini ada
dua grup yang mengajak saya bergabung, bagaimana menurut mbak admin?” tanyaku pada Mbak Citra. Tak berselang lama Mbak
Citra membalasnya.
“Wa’alaikumussalam Mbak Lilis, heheh,
tidak usah bingung Mbak Lis, silahkan memilih saja, dan nanti tinggal keluar
saja dari grup yang ingin ditinggalkan”. Singkat padat dan jelas. Belum mulai
tilawah dan belum tau bagaiamana dan seperti apa peraturannya ODOJ itu saya sudah
dilema terlebih dahulu. Pada grup yang pertama baru beranggotakan 5 orang,
sedangkan di grup yang kedua sudah beranggotakan 22 orang. Setelah beberapa jam
berlalu dan menanyakan pendapat Kak Deni, saya memutuskan untuk bergabung
dengan grup yang kedua, dengan berat hati dan perasaan menyesal saya tinggalkan
grup pertama yang mengajakku bergabung, kusampaikan rasa maafku pada mbak
adminnya.
Hari
pertama bergabung dengan grup ODOJ, masih merasakan bingung, harus bagaimana
tilawahnya, mulai dari juz berapa, dan setelah selesai tilawah bagaimana
laporannya. Namun Mbak admin memberitahukan bagaimana peraturannya dalam ODOJ.
Saat itu saya mulai dari juz 22. Mulutku terasa kaku, lidahku terasa kelu, Astagfirullah, sudah berapa lama saya tidak
berinteraksi dengan Al Qur’an? Sangat menyedihkan, pelan-pelan saya selesaikan
1 juz, terasa begitu lama dan akhirnya setelah satu jam lebih saya melaporkan
di grup, yang saya ingat hari pertamaku bersama teman-teman di grup, grup kami
khatam 30 juz pada pukul 22.00 WIB, rasanya sungguh bahagia dapat khatam
bersama-sama dengan teman-teman yang baru kukenal.
1
bulan berlalu, tanggal 6 Februari 2014 saya dan teman-teman grup khatam pribadi
yang pertama kali , Subhanallah, Allahu
Akbar, bahagia tak terkira, air mata tak terasa membasahi pipi saat membaca
doa khatam Al Qur’an. Kami semua tidak menyangka bisa khatam pribadi dalam
waktu 30 hari, karena biasanya khatam hanya saat bulan ramadhan. Banyak doa
yang kupanjatkan pada Rabb Yang Maha Kuasa, mbak admin mengingatkan bahwa saat
membaca doa khatam adalah waktu dimana doa diijabah oleh Allah SWT. Aamiin.
“Dan
Kami turunkan kepadamu Al-Kitab ( Al Qur'an ) untuk menjelaskan segala sesuatu
dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah
diri.” (QS. An-Nahl: 89)
Pada
bulan-bulan pertama saya menyetor kholas di grup selalu pada pukul 17.00 WIB,
dan jarang sekali berpartisipasi dalam mengambil juz yang dilelang. Ada yang
menarik tentang juz yang yang dilelang, selama ikut ODOJ rekor juz yang pernah
dilelang dalam sehari adalah sebanyak 7 juz, dan itu rasanya seperti
kekenyangan bahkan mendekati gumoh istilah orang Jawa bagi anak bayi yang
memuntahkan apa yang diminumnya apabila kekenyangan. Awalnya saya suka protes
pada mbak admin, kenapa banyak sekali juz yang dilelang, banyak juz yang
dilelang tapi sedikit yang mengambilnya, akhirnya khatamnyapun sampai larut
malam. Terkadang muncul pertanyaan dalam diriku, sebetulnya hati mbak adminku
terbuat dari apa, dengan sabar dan penuh pengertian beliau mengatakan padaku
bahwa mengambil juz yang dilelang itu tidak dipaksa namun dengan hati yang ikhlas,
serta mendoakan teman yang melelang agar segala urusannya dilancarkan Allah SWT
dan dapat segera kembali tilawah, kalau mbak admin telah berkata seperti itu
maka luluhlah hati ini dan kembali semangat mengambil daftar juz yang dilelang.
Sebulan, dua bulan, tiga bulan, empat bulan berlalu, perasaan bahagia itu selalu
di hati, perasaanku semakin mencintai Al Qur’an dan berusaha untuk
mengamalkannya, persahabatan kamipun sesama anggota grup sudah begitu dekat
seperti angggota keluarga sendiri. Kami saling berbagi, berbagi apa saja yang
bisa dibagi. Dari hal agama, kesehatan, pendidikan, kuliner, ekonomi, fashion, pekerjaan, sampai politik, tapi
untuk yang satu itu grup kami kurang antusias.
Perasaan
senang dan luar biasa ketika acara Grand
Launching ODOJ di Mesjid Istiqlal pada tanggal 4 Mei 2014, walaupun saya
melihatnya hanya dari TV, melihat
teman-teman ODOJ di seluruhnya Indonesia berkumpul menjadi satu, memecah rekor
Muri, bertemu dengan Ustaz Yusuf Mansur dan para artis. Alhamdulillah rasanya bangga telah bergabung dengan komunitas yang
keren ini.
Dari
Abu Hamzah, Anas bin Malik ra, pembantu Rasulullah SAW, bahwa Nabi SAW,
bersabda, "Tidak beriman salah seorang diantara kamu hingga dia mencintai
saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri." (Hr. Bukhari
Muslim).
Sampai
bulan kelima kami bersama, banyak suka duka yang kami lewati. Banyak cerita
yang mengisi hari-hari kami, banyak pula anggota yang sudah keluar dari grup
dan digantikan dengan anggota yang baru, semuanya karena tidak memberikan kabar
selama beberapa hari dan tidak bisa dihubungi. Sedih tetapi ada senangnya juga
karena sahabat semakin banyak. Sahabat-sahabat di ODOJ 1988 membuat hari-hariku
lebih berwarna, membuatku lebih berarti.
Ibnu Umar
berkata “barang siapa yang bertakwa kepada tuhannya, dan menyambung hubungan
kekeluargaan, maka ia akan dipanjangkan umurnya, dibanyakkan hartanya, dan
dicintai oleh keluarganya.” (Hr. Bukhari Muslim).
Saya
berniat dalam hati ingin mengajak teman-teman yang lain agar bergabung dengan
ODOJ, sasaran pertama adalah teman-temanku di kantor, ada dua orang yang
pertama adalah Mbak Puji dan Ria, tapi butuh waktu lama mengajak mereka untuk
bergabung dengan ODOJ, butuh rayuan selama dua bulan, kujelaskan pada keduanya hikmah
yang didapatkan setelah bergabung dengan ODOJ. Lebih sering membaca Al Qur’an
sudah pasti, ada rasa tenteram dalam hati, lalu punya sahabat-sahabat dari
Sabang sampai Merauke, dan bahagia mempunyai keluarga baru. Akhirnya Ria yang mau
pertama kali bergabung, wah rasanya senang sekali, seperti bisnis MLM yang mendapatkan member baru, lain cerita dengan Mbak
Puji, beliau belum siap untuk bergabung dengan ODOJ, tapi beliau berjanji untuk
rutin mengaji walaupun belum 1 juz dalam sehari dan janji itu kulihat nyata
adanya. Senang rasanya dapat berbagi dalam hal kebaikan. Setelah itu, siapa lagi
ya yang mau bergabung? Jawabannya akan kucari.
Selain
grup ODOJ, di HPku juga ada grup yang
anggotanya teman-teman angkatan SMA yang tergabung dalam grup Komunitas
Pengejar Surga, lucunya grup teman-temanku ini sudah beberapa kali ganti nama
dan akhirnya menemukan nama yang cocok. Komunitas Pengejar Surga ini anggotanya
adalah Irma, Fitri, Najwa, Lilik, Naser, Arul, Arman, Angga, Andi, Erwin, dan
Rian. Kami adalah sahabat dekat dan sudah seperti saudara. Diantara
teman-temanku itu yang sudah bergabung dengan ODOJ yaitu Irma, Lilik, dan
Naser. Rasanya senang sekali ada saudara sesama ODOJ di grup ini. Tercetus niat
untuk mengajak teman yang lain untuk bergabung dengan ODOJ, sasaran yang
pertama adalah Fitri, karena dia teman dekatku, lalu Najwa, Erwin dan Arman,
tapi jawaban mereka adalah sama, ingin mengaji sendiri dulu, ya sudah takkan
kupaksakan, semoga dilain waktu mereka bergabung dengan grup ODOJ. Lalu sasaran
berikutnya adalah Arul, untuk temanku yang satu ini tidak terlalu susah, tetapi
butuh waktu untuk mengajaknya bergabung dengan grup ODOJ, karena pada dasarnya
dia sudah mengaji walaupun tidak setiap hari. Setelah kuberikan motivasi setiap
hari akhirnya Arul mulai rutin mengaji 1 juz setiap hari, dan dia berjanji akan
bergabung dengan ODOJ setelah dia khatam pribadi. Semoga niatnya mendapat rida
dari Allah SWT.
Untuk
yang tercinta Mbak Citra, Bunda Imas, Tetah Rie, Teteh Ai, Mbak Defi, Mbak
Mawa, Umi Icih, Mbak Luki, Mbak Emi, Mbak Tika, Mbak Firda, Mbak Tuti, Mbak
Rida, Mbak Enda, Mbak Fitri, Mbak Prapti, Bunda Fitri, Mbak Disi, Mbak Yana,
Mbak Masyita, Teteh Wida, Mbak Feni, Mbak Dila, Mbak Astri, Mbak Santi, Mbak
Furi, Mbak Zain, Mbak Evi, Mbak Ninis, Umi Isna. Arigatou kagayaku hoshi no yoni. Eien ni soba ni iru kara. Arigatou
kitto tsuyoku naru ne. Kimi no youni kagayaku kara ( Terimakasih sudah
seperti bintang yang bersinar. Saya akan berada disampingmu selamanya. Terimakasih,
saya rasa menjalani itu berat. Tapi aku akan bersinar sepertimu juga ).
Banyak
doa yang saya panjatkan kepada Allah SWT, semoga meridai apa yang saya dan
teman-teman grup ODOJ lakukan, semoga persahabatan kami tak lekang oleh waktu
dan semoga Al Qur’an menjadi sahabat kami untuk selamanya. Aamiin Ya Rabbana.
SEKIAN
Penulis : Lilis Nugrahani K.T ( G1988 )