Senin, 02 Juni 2014

Bahagia Bersama Sahabat ODOJ 1988



Bahagia menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keadaan atau perasaan senang dan tenteram bebas dari segala yang menyusahkan. Semua orang ingin bahagia, bagiku bahagia itu ketika memiliki banyak sahabat. Makna sahabat bagiku melebihi apapun, memiliki banyak  sahabat adalah hal yang terindah. Kata pepatah bila kamu berteman dengan penjual minyak wangi, walaupun tidak mendapatkan minyak wanginya setidaknya kamu mencium aromanya yang wangi, dan tentu saja aroma wangi itu akan membuatmu senang dan tenteram. Begitu juga bila kita memiliki sahabat yang baik hatinya, indah perangainya, sopan dalam berbicara, mengingatkan saat lupa, menasehati saat lalai, membantu saat susah, menghibur saat sedih, bahagia saat kau bahagia, adalah hal yang sungguh menyenangkan. Makna sahabat yang seperti saudara itulah yang saya temukan di grup One Day One Juz 1988.
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu yg berselisih pendapat dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat” (Q.S Al-Hujarat: 10).
Diperkenalkan dengan ODOJ pertama kali pada pertengahan bulan Desember 2013 oleh Kak Deni, beliau sudah terlebih dahulu bergabung dengan ODOJ yaitu di grup 189.
“Kamu pernah dengar nggak Lis, program mengaji One Day One Juz?”. Tanyanya saat itu.
“One Day One Juz? Wah baru denger nih kak, memangnya itu bagaimana?”. Tanyaku.
“One Day One Juz itu program mengaji 1 juz per hari, kita kumpul dalam 1 grup yang beranggotakan 30 orang dan 1 orang admin, dalam sehari kita bisa khatam bersama, dan kita bisa khatam pribadi dalam waktu 30 hari, keren kan?. Balasnya.
“Wah keren kak”. Balasku.
“Yuk ikutan di grup ODOJ yuk, nanti saya daftarkan”. Kak Deni bersemangat.
“Hemm.. nanti-nanti yah kak, nanti Lis beri info lagi”. Sergahku.
“Oke kalau begitu, ditunggu ya infonya”. Balasanya.
Perbincangan mengenai ODOJ pun berlalu. Satu minggu kemudian Kak Deni menanyakan padaku apakah mau bergabung, jawabanku masih sama kapan-kapan saja. Tak menyerah, Kak Deni menanyakan lagi, kali ini lebih sering, setiap hari ditanyakan. Sampai bosan rasanya seperti ditagih hutang dan akhirnya saya mau didaftarkan di grup ODOJ.
Tanggal 6 Januari 2014 adalah tanggal yang akan selalu kuingat sepanjang hidupku. Bagaimana tidak, Senin pagi Whatsapp di hp berbunyi menandakan ada yang mengajak untuk bergabung dengan grup, itulah grup ODOJ. Rasanya senang sekali, setelah siang anggota grup baru berjumlah 5 orang, dalam hatiku terasa aneh, ini bisa dimulai apa tidak tilawahnya. Belum berakhir rasa bingung, Whatsapp kembali berbunyi menandakan ada grup baru, saya semakin bingung, kali ini langsung kutanyakan dengan admin grup yang kuketahui bernama Mbak Citra yang baru saja mengajakku bergabung.
Assalamua’alaikum Mbak Citra, perkenalkan saya Lilis. Terimakasih sudah mengajak saya bergabung, tapi saya bingung nih mbak, karena hari ini ada dua grup yang mengajak saya bergabung, bagaimana menurut mbak admin?”  tanyaku pada Mbak Citra. Tak berselang lama Mbak Citra membalasnya.
Wa’alaikumussalam Mbak Lilis, heheh, tidak usah bingung Mbak Lis, silahkan memilih saja, dan nanti tinggal keluar saja dari grup yang ingin ditinggalkan”. Singkat padat dan jelas. Belum mulai tilawah dan belum tau bagaiamana dan seperti apa peraturannya ODOJ itu saya sudah dilema terlebih dahulu. Pada grup yang pertama baru beranggotakan 5 orang, sedangkan di grup yang kedua sudah beranggotakan 22 orang. Setelah beberapa jam berlalu dan menanyakan pendapat Kak Deni, saya memutuskan untuk bergabung dengan grup yang kedua, dengan berat hati dan perasaan menyesal saya tinggalkan grup pertama yang mengajakku bergabung, kusampaikan rasa maafku pada mbak adminnya.
Hari pertama bergabung dengan grup ODOJ, masih merasakan bingung, harus bagaimana tilawahnya, mulai dari juz berapa, dan setelah selesai tilawah bagaimana laporannya. Namun Mbak admin memberitahukan bagaimana peraturannya dalam ODOJ. Saat itu saya mulai dari juz 22. Mulutku terasa kaku, lidahku terasa kelu, Astagfirullah, sudah berapa lama saya tidak berinteraksi dengan Al Qur’an? Sangat menyedihkan, pelan-pelan saya selesaikan 1 juz, terasa begitu lama dan akhirnya setelah satu jam lebih saya melaporkan di grup, yang saya ingat hari pertamaku bersama teman-teman di grup, grup kami khatam 30 juz pada pukul 22.00 WIB, rasanya sungguh bahagia dapat khatam bersama-sama dengan teman-teman yang baru kukenal.
1 bulan berlalu, tanggal 6 Februari 2014 saya dan teman-teman grup khatam pribadi yang pertama kali , Subhanallah, Allahu Akbar, bahagia tak terkira, air mata tak terasa membasahi pipi saat membaca doa khatam Al Qur’an. Kami semua tidak menyangka bisa khatam pribadi dalam waktu 30 hari, karena biasanya khatam hanya saat bulan ramadhan. Banyak doa yang kupanjatkan pada Rabb Yang Maha Kuasa, mbak admin mengingatkan bahwa saat membaca doa khatam adalah waktu dimana doa diijabah oleh Allah SWT. Aamiin.
“Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab ( Al Qur'an ) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (QS. An-Nahl: 89)
Pada bulan-bulan pertama saya menyetor kholas di grup selalu pada pukul 17.00 WIB, dan jarang sekali berpartisipasi dalam mengambil juz yang dilelang. Ada yang menarik tentang juz yang yang dilelang, selama ikut ODOJ rekor juz yang pernah dilelang dalam sehari adalah sebanyak 7 juz, dan itu rasanya seperti kekenyangan bahkan mendekati gumoh  istilah orang Jawa bagi anak bayi yang memuntahkan apa yang diminumnya apabila kekenyangan. Awalnya saya suka protes pada mbak admin, kenapa banyak sekali juz yang dilelang, banyak juz yang dilelang tapi sedikit yang mengambilnya, akhirnya khatamnyapun sampai larut malam. Terkadang muncul pertanyaan dalam diriku, sebetulnya hati mbak adminku terbuat dari apa, dengan sabar dan penuh pengertian beliau mengatakan padaku bahwa mengambil juz yang dilelang itu tidak dipaksa namun dengan hati yang ikhlas, serta mendoakan teman yang melelang agar segala urusannya dilancarkan Allah SWT dan dapat segera kembali tilawah, kalau mbak admin telah berkata seperti itu maka luluhlah hati ini dan kembali semangat mengambil daftar juz yang dilelang. Sebulan, dua bulan, tiga bulan, empat bulan berlalu, perasaan bahagia itu selalu di hati, perasaanku semakin mencintai Al Qur’an dan berusaha untuk mengamalkannya, persahabatan kamipun sesama anggota grup sudah begitu dekat seperti angggota keluarga sendiri. Kami saling berbagi, berbagi apa saja yang bisa dibagi. Dari hal agama, kesehatan, pendidikan, kuliner, ekonomi, fashion, pekerjaan, sampai politik, tapi untuk yang satu itu grup kami kurang antusias.
Perasaan senang dan luar biasa ketika acara Grand Launching ODOJ di Mesjid Istiqlal pada tanggal 4 Mei 2014, walaupun saya melihatnya hanya dari TV, melihat teman-teman ODOJ di seluruhnya Indonesia berkumpul menjadi satu, memecah rekor Muri, bertemu dengan Ustaz Yusuf Mansur dan para artis. Alhamdulillah rasanya bangga telah bergabung dengan komunitas yang keren ini.
Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik ra, pembantu Rasulullah SAW, bahwa Nabi SAW, bersabda, "Tidak beriman salah seorang diantara kamu hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri." (Hr. Bukhari Muslim).
Sampai bulan kelima kami bersama, banyak suka duka yang kami lewati. Banyak cerita yang mengisi hari-hari kami, banyak pula anggota yang sudah keluar dari grup dan digantikan dengan anggota yang baru, semuanya karena tidak memberikan kabar selama beberapa hari dan tidak bisa dihubungi. Sedih tetapi ada senangnya juga karena sahabat semakin banyak. Sahabat-sahabat di ODOJ 1988 membuat hari-hariku lebih berwarna, membuatku lebih berarti.
Ibnu Umar berkata “barang siapa yang bertakwa kepada tuhannya, dan menyambung hubungan kekeluargaan, maka ia akan dipanjangkan umurnya, dibanyakkan hartanya, dan dicintai oleh keluarganya.” (Hr. Bukhari Muslim).
Saya berniat dalam hati ingin mengajak teman-teman yang lain agar bergabung dengan ODOJ, sasaran pertama adalah teman-temanku di kantor, ada dua orang yang pertama adalah Mbak Puji dan Ria, tapi butuh waktu lama mengajak mereka untuk bergabung dengan ODOJ, butuh rayuan selama dua bulan, kujelaskan pada keduanya hikmah yang didapatkan setelah bergabung dengan ODOJ. Lebih sering membaca Al Qur’an sudah pasti, ada rasa tenteram dalam hati, lalu punya sahabat-sahabat dari Sabang sampai Merauke, dan bahagia mempunyai keluarga baru. Akhirnya Ria yang mau pertama kali bergabung, wah rasanya senang sekali, seperti bisnis MLM yang mendapatkan member baru, lain cerita dengan Mbak Puji, beliau belum siap untuk bergabung dengan ODOJ, tapi beliau berjanji untuk rutin mengaji walaupun belum 1 juz dalam sehari dan janji itu kulihat nyata adanya. Senang rasanya dapat berbagi dalam hal kebaikan. Setelah itu, siapa lagi ya yang mau bergabung? Jawabannya akan kucari.
Selain grup ODOJ, di HPku juga ada grup yang anggotanya teman-teman angkatan SMA yang tergabung dalam grup Komunitas Pengejar Surga, lucunya grup teman-temanku ini sudah beberapa kali ganti nama dan akhirnya menemukan nama yang cocok. Komunitas Pengejar Surga ini anggotanya adalah Irma, Fitri, Najwa, Lilik, Naser, Arul, Arman, Angga, Andi, Erwin, dan Rian. Kami adalah sahabat dekat dan sudah seperti saudara. Diantara teman-temanku itu yang sudah bergabung dengan ODOJ yaitu Irma, Lilik, dan Naser. Rasanya senang sekali ada saudara sesama ODOJ di grup ini. Tercetus niat untuk mengajak teman yang lain untuk bergabung dengan ODOJ, sasaran yang pertama adalah Fitri, karena dia teman dekatku, lalu Najwa, Erwin dan Arman, tapi jawaban mereka adalah sama, ingin mengaji sendiri dulu, ya sudah takkan kupaksakan, semoga dilain waktu mereka bergabung dengan grup ODOJ. Lalu sasaran berikutnya adalah Arul, untuk temanku yang satu ini tidak terlalu susah, tetapi butuh waktu untuk mengajaknya bergabung dengan grup ODOJ, karena pada dasarnya dia sudah mengaji walaupun tidak setiap hari. Setelah kuberikan motivasi setiap hari akhirnya Arul mulai rutin mengaji 1 juz setiap hari, dan dia berjanji akan bergabung dengan ODOJ setelah dia khatam pribadi. Semoga niatnya mendapat rida dari Allah SWT.
Untuk yang tercinta Mbak Citra, Bunda Imas, Tetah Rie, Teteh Ai, Mbak Defi, Mbak Mawa, Umi Icih, Mbak Luki, Mbak Emi, Mbak Tika, Mbak Firda, Mbak Tuti, Mbak Rida, Mbak Enda, Mbak Fitri, Mbak Prapti, Bunda Fitri, Mbak Disi, Mbak Yana, Mbak Masyita, Teteh Wida, Mbak Feni, Mbak Dila, Mbak Astri, Mbak Santi, Mbak Furi, Mbak Zain, Mbak Evi, Mbak Ninis, Umi Isna. Arigatou kagayaku hoshi no yoni. Eien ni soba ni iru kara. Arigatou kitto tsuyoku naru ne. Kimi no youni kagayaku kara ( Terimakasih sudah seperti bintang yang bersinar. Saya akan berada disampingmu selamanya. Terimakasih, saya rasa menjalani itu berat. Tapi aku akan bersinar sepertimu juga ).
Banyak doa yang saya panjatkan kepada Allah SWT, semoga meridai apa yang saya dan teman-teman grup ODOJ lakukan, semoga persahabatan kami tak lekang oleh waktu dan semoga Al Qur’an menjadi sahabat kami untuk selamanya. Aamiin Ya Rabbana.
SEKIAN
Penulis : Lilis Nugrahani K.T  ( G1988 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar