Jumat, 20 Mei 2016

[Lebih baik pemimpin non-muslim tapi adil dari pada pemimpin muslim tapi dzolim?]

Bismillahirrohmanirrohim

"Lebih baik pemimpin non-muslim tapi adil dari pada pemimpin muslim tapi dzolim".

Berbagai macam pernyataan propaganda semakin gencar disebarkan ke masyarakat. Bahkan pernyataan tersebut datang dari kalangan umat Islam sendiri. Masya Allah! Padahal di dalam Al-Qur'an sudah sangat jelas

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin selain dari orang-orang mukmin. Apakah kamu ingin memberi alasan yang jelas bagi Allah (untuk menghukummu)?" (QS. An-Nisa :  144)

Penyebab dari semua ini adalah ketika tidak dijadikannya Al-Qur'an dan As sunnah sebagai panduan untuk menjadi solusi dari semua permasalahan.

Paham sekularisme (menjauhkan agama dari kehidupan) semakin berkembang ketika sistem kapitalisme dibiarkan mengakarkan kakinya di dunia ini.

Tidak heran jika kita akan semakin dijauhkan dari kebenaran yang kemudian mengakibatkan banyak bermunculannya propaganda-propaganda untuk menyesatkan masyarakat.

Aturan Islam datang dari Sang Khalik wajib diterapkan bukan hanya dijaman Rasulullah, bukan juga hanya ditanah arab. Islam datang untuk menjadi rahmat bagi semesta alam, jadi jika aturan Islam diterapkan maka semuanya akan mendapat rahmat tidak terkecuali bagi orang-orang non-muslim.

Maka satu-satunya cara agar aturan Islam dapat diterapkan adalah dengan memilih pemimpin muslim yang taat kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasulullah (As-Sunnah), sehingga apapun yang nanti menjadi keputusannya adalah keputusan yang diridhoi Allah SWT.

"Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan ulil amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (QS. An-Nisa : 59)

Wallahu'alam

Sabtu, 16 April 2016

Islam Rahmatan Lil Alamin

Bismillahirrohmanirrohim

Menurut pandangan Islam, individu adalah bagian dari jamaah atau masyarakat. Masing-masing individu mempunyai peranan yang berbeda. Seperti layaknya tubuh, masing-masing organ mempunyai fungsi yang berbeda. Ketika satu organ (individu) sakit atau rusak, maka organ (individu) yang lain akan sakit atau rusak juga.

Tapi masyarakat terbentuk bukan hanya dari individu saja, melainkan harus mempunyai pemikiran yang mengikat, perasaan yang sama dan satu aturan untuk menjadi solusi untuk memecahkan masalah ditengah masyarakat.

Aturan yang Allah buat bukan untuk membatasi manusia tapi untuk mensejahterakan manusia. Islam datang melalui Rasulullah bukan tanpa tujuan melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.

"Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam." (QS. Al-Anbiya : 107)

Didalam Islam, Allah memberikan seperangkat aturan agar tercapainya 8 tujuan pokok, yaitu melestarikan eksistensi manusia, menjaga akal, kehormatan, jiwa, pemilikan individu, agama, keamanan, dan negara.

Ketika 8 tujuan pokok itu telah terpenuhi, maka masyarakat tidak akan mencari-cari aturan lain selain aturan Islam.

Maka disinilah peranan Islam untuk mengatur individu agar mempunyai satu komando agar kerusakan itu bisa diperbaiki. Aturan Islam ini akan diterapkan ketika sistem yang digunakan adalah sistem yang sesuai dengan syariat Islam, yaitu Sistem Syariah Khilafah.

#IslamRahmatanLilAlamin

Wallahu'alam

Penulis: Siti Mawadah

Sabtu, 09 April 2016

Islam Rahmatan Lil Alamin


Bismillahirrohmanirrohim...

"Kamu (umat islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Diantara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik." (QS. Ali Imran : 110)

Sudah jelas didalam Al-Qur'an bahwa kita umat islam adalah umat yang terbaik, yang Allah tugaskan untuk menyeru kebaikan dan mencegah kemungkaran.

Tidak ada lagi keraguan sedikitpun bahwa agama Islam adalah agama yang terbaik, bahkan yang paling sempurna yang Allah turunkan.

Islam beserta aturan didalamnya yang Allah buatkan langsung untuk seluruh ciptaanNya, disampaikan kepada Rasulullah untuk kemudian disampaikan kepada manusia. Setelah Rasulullah wafat amanah itu dibebankan kepada kita umat Islam untuk meneruskan dakwah ini.

Betapa dahsyatnya perjuangan Rasulullah sehingga Islam terus berkembang sampai detik ini diseluruh belahan dunia. Betapa sempurnanya agama yang dibawa Rasulullah ketika Islam mampu menguasai 2/3 dunia.

Ini bukan sekedar sejarah yang hanya dikenang lalu mati tapi kita harus mengulang sejarah itu. Berjuang seperti Rasulullah, membangunkan lagi keyakinan bahwa Islam Rahmatan Lil Alamin, rahmat bagi seluruh alam. Islam adalah solusi terbaik yang Allah berikan untuk menyelesaikan segala persoalan saat ini.

Perlu kita sadari bahwa saat ini Islam hanya secara parsial diterapkan, kita hanya memilah milih aturan mana yang cocok dijadikan solusi. Sedangkan sudah jelas didalam Al-Qur'an

"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara kaffah (keseluruhan), dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah: 208)

Tidak bisa kita hanya menjadikan Islam sebagai solusi dari permasalah-permasalahan fiqih saja. Islam adalah agama satu-satunya yang mempunyai seperangkat fikrah (peraturan) dan thariqah (tata cara) untuk solusi dari semua permasalahan.

Islam yang kaffah adalah aturan yang mengatur hubungan kita dengan Allah, hubungan dengan diri kita sendiri dan hubungan kita dengan sesama manusia. Dan hanya Islam yang punya seperangkat aturan tersebut.

Tapi yang terjadi saat ini, kita seolah-olah dijauhkan dari agama kita sendiri. Agama hanya menjadi urusan pribadi yang tidak perlu orang tau. Agama hanya boleh dibahas di masjid saja. Sedangkah terasa asing untuk dibahas dalam sistem pemerintahan bahkan di universitas.

Siapapun yang membicarakan agama, siapa yang mengkritik pemerintah, siapa yang menolak demokrasi dan siapa-siapa yang menjadikan Islam sebagai benteng pertahanannya, dianggap sebagai gerakan radikalisme.

Sudah begitu jauhkah kita dari islam agama rahmat bagi semesta alam?

Selama aturan yang dipakai adalah aturan yang dibuat berdasarkan hawa nafsu manusia, selamanya dunia ini akan terus terpuruk, akan terus berada dalam masalah.

Masalah kemiskinan, kesehatan, kelaparan, kesejahteraan dan semua masalah yang ada di dunia ini tidak akan pernah terpecahkan jika kita berkiblat pada sistem kufur. Sistem yang dibuat oleh manusia, dengan segala kekurangan dan keterbatasannya.

Selama sistem yang di buat oleh para kapitalis barat masih mencengkeramkan kakinya di dunia ini, maka tidak ada yang mampu mengalahkan selain sistem yang dibuat langsung oleh Sang Khalik Allah SWT, yaitu Syariah Khilafah.

Ingatlah bahwa kekuasaan tertinggi hanya di tangan Allah SWT, Sang Khalik yang menciptakan seluruh alam semesta beserta isinya. Tidak ada aturan yang paling sempurna selain aturan yang langsung dibuatkan oleh Sang Pencipta.

Lalu harus kemana lagi kita bernaung, selain di bawah naungan Islam Rahmatan Lil Alamin.

Wallahu'alam

Penulis: Siti Mawadah

Jumat, 02 Januari 2015

1st Milad ODOJ 1988


Bismillahirrohmanirrohim

Satu tahun adalah bukan waktu yang sebentar untuk selalu istiqomah membaca Al Qur’an satu juz setiap harinya. Banyak tantangan berbeda yang dihadapi dari diri kita masing-masing dalam mempertahankan kebiasaan barunya selama setahun ini.

Alhamdulillah one day one juz adalah habit positif yang mempertemukan 30 orang dengan karakter berbeda, tempat tinggal yang berbeda, profesi dan umur yang berbeda-beda. Tapi karena satu visi dan misi yaitu untuk setiap harinya bisa berinteraksi dengan Al Qur’an, Allah mempertemukan kita disini. Perbedaan bukan menjadi penghalang untuk menyatukan kita semua. Justru perbedaan membuat kita saling menghargai, justru perbedaan membuat kita bisa saling mengenal dan memahami pribadi masing-masing.

Mungkin awalnya didalam benak kita semua, meluangkan waktu kurang lebih satu jam untuk membaca Al Qur’an adalah hal yang mudah untuk dijalani dan setiap orang pasti punya waktu luang walaupun hanya satu jam. Tapi ternyata kenyataan memang selalu jauh dari apa yang kita rencanakan. Kadang malas dan menunda-nunda adalah penyakit paling akut yang bisa mematikan keistiqomahan kita. Bukan hanya berdampak pada diri kita tapi berdampak besar untuk seluruh anggota ODOJ, astaghfirullah mungkin selama ini kita tidak pernah sadar dengan hal ini.

Komitmen adalah harga mati untuk menjadi anggota ODOJ, memang tidak main-main karena kalau tidak ada komitmen lagi di dalam diri kita lebih baik untuk kembali muhasabah dan menata ulang niat kita.

Bukan berarti tidak bergabung di ODOJ berarti kita tidak mampu untuk membaca Al Qur’an satu hari satu juz karena pada dasarnya ODOJ adalah rumah.

Rumah yang didalamnya terdapat orang-orang yang berusaha untuk mencintai Al Qur’an dan saling mengingatkan satu sama lain untuk terus istiqomah. Lebih aman jika kita punya rumah dan didalamnya ada orang-orang yang menyemangati langkah baik kita, dari pada kita berjalan sendirian dan tidak ada yang mengingatkan jika kita lalai, lebih mudah terjatuh dan kemudian menyerah bukan? itulah fungsi dari ODOJ sebenarnya.

Bukan tanpa masalah selama satu tahun perjalanan ini, justru banyak masalah yang berkali-kali kita hadapi dan berkali-kali juga kita mampu untuk menyelesaikannya, alhamdulillah. Banyak masalah yang kita hadapi, mulai dari tidak ada kabar, japri tidak pernah direspon, anggota keluar dari grup tanpa konfirmasi, sampai alasan pekerjaan yang membuat kita lupa tujuan awal kita untuk dekat dengan Al Qur’an, astaghfirullah.

Kita percaya bahwa hidup selalu berjalan beriringan dengan tantangan dan masalah karena Allah memberikan itu semua untuk menambah keimanan kita kepadaNya. Sudah sepantasnya jika kita memandang masalah sebagai langkah awal kita untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi di mata Allah bukan di mata manusia manapun. Penilaian Allah jauh lebih sempurna dibandingkan penilaian dari manusia.

Luruskan lagi niat kita, ingat tujuan awal kita bergabung menjadi anggota keluarga di rumah ini, terus pegang teguh keistiqomahan kita. Bila ada badai itu pasti dan tidak ada badai yang tidak akan berlalu. Karena selalu ada pelangi indah di langit setelah petir, hujan dan badai.

Happy Milad ODOJ 1988, semoga Allah senantiasa merangkul kita untuk terus berada dalam keistiqomahan, semoga semakin bertambahnya tahun membuat kita semakin kompak dan semakin solid. Aamiin.

Aku mencintai kalian karena Allah :)

NB : tulisan ini saya buat bukan maksud untuk menggurui dan merasa diri sudah paling benar. tulisan ini hanya untuk mengingat lagi perjuangan kita dari awal, agar kita selalu memperbaiki niat kita dan saling menghargai perbedaan masing-masing.

Siti Mawadah | Depok
Ditulis saat hujan di pagi hari, 4 Januari 2015

Kamis, 11 Desember 2014

abaikan!


mungkin ini yang Allah maksudkan agar kita setiap harinya harus selalu bersyukur dan bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. iya karna sejatinya tiap detik kehidupan yang Allah berikan itu sangat berarti untuk menentukan kehidupan kita di kemudian hari.

3 tahun bukan waktu yang singkat untuk dilalui. menempuh pendidikan yang begitu padat, diburu oleh tugas dan segala macam laporan membuatku kini sadar bahwa 3 tahun belum cukup menyadarkan aku akan pentingnya suatu pendidikan. apa yang sudah didapatkan selama 3 tahun ini? prestasi apa yang sudah diraih? sudah sebangga apa orang tua kita? dan sudah berapa besar perubahan yang kita lakukan untuk indonesia? jawabannya pasti belum ada.

iya bagai petir di siang bolong aku disadarkan untuk kemudian berpikir begitu lama. banyak pertanyaan yang kini bermunculan di otakku. mau kemana aku setelah lulus? mau kerja atau meneruskan kuliah? tapi mau kerja apa? mau kuliah dijurusan apa? masih mau meneruskan kuliah yang selama ini bukan passionku? ah rasanya tidak ada pikiran lain selain memikirkan apa yang kelak terjadi di masa depan. aku tau tidak baik kalau terus menerus merasa ragu dan tidak percaya kepada Allah yang telah menggariskan takdir setiap hambaNya tapi bukankan takdir bisa dirubah? toh selama ini aku belum mengusahakan apa-apa untuk cita-citaku. lantas apa passionku? apa cita-citaku selama ini? kenapa selama ini aku terus terkurung takut berjalan menentukan masa depanku sendiri?! kalau begini aku benci diriku. aku kembali menyalahkan diriku yang jelas-jelas tidak tau menau dimana letak kesalahannya. aku tau jalan mana yang baik tapi aku begitu ragu untuk menyentuhnya, begitu takut dan pengecut. untuk bermimpi saja aku tidak berani, mungkin kalau aku tidak membatasi diriku dengan pikiran-pikiran yang tidak sengaja memenjarakanku saat ini, mungkin banyak mimpi yang aku raih sekarang, ah sudahlah!

Sabtu, 15 November 2014

Terjebak lagi

harusnya yang sudah diakhiri tidak perlu dimulai lagi karena pengakhiran sejatinya hanya luka-luka, pengakhiran hanyalah masalah yang tidak bisa terpecahkan. mungkin terlalu bodoh karena telah memberanikan diri kembali masuk ke sana, mencoba melihat dan meraba hanya sekedar memastikan apakah semuanya bisa diperbaiki atau tidak. ternyata mencoba kembali ke sana itu artinya memberi kesempatan untuk kembali terjebak dengan luka dan masalah yang itu-itu saja. hanya sesak yang kemudian kembali di rasakan. entahlah alasan apa lagi yang membuatku terjebak lagi.

Rabu, 12 November 2014

Jangan Ngarep!! :))


"jangan pernah berharap seisi dunia bersikap seperti apa yang kamu inginkan".

kata-kata itu bener banget untuk orang-orang yang pernah disakiti oleh makhluk berkuping dua bernama manusia. karna sejatinya Allah menciptakan manusia dengan karakter dan sifat yang berbeda tapi itu bisa dirubah, tapi ada juga yang mutlak. rasulullah yang begitu baik dan mulianya aja banyak yang benci apalagi manusia biasa yang kayak gue, banyak banget kali ._.

jangan berharap ketika lu melakukan hal baik untuk orang lain, akan dibales dengan perlakuan baik, jangan ngarep! ada sih manusia yang tau berterima kasih tapi banyak juga yang ngga tau berterima kasih dan ngga tau bersikap baik. menjaga perasaan orang itu perlu banget loh, karna ngga munafik kita juga mau kan dibaikin. entah apa yang membuat orang yang awalnya kita nilai baik tapi ternyata nusuk dari belakang. mungkin ngga sepenuhnya salah dia, mungkin kita juga ada salah tapi balik lagi ke tulisan awal gue sih, kalo mau kasih tau orang itu ngga perlu nyinyir nyindir dan nyakitin, dengan cara baik bakalan ngerti juga kok kenapa sih harus dengan cara yang salah?

tapi Allah emang Maha Baik ketika gue pernah disakitin, secara ngga langsung Allah ngasih tau gue supaya ngga bersikap kayak gitu karna buat orang yang hatinya baper alias bawa perasaan kayak gue itu rasanya sakit banget!! kalo mau berpikir positif, semakin lu dibenci artinya semakin Allah sayang sama lu karna dari situ lu bakalan banyak belajar sabar ngga baper lagi, lebih pandai bersikap dan lebih hati-hati memilih temen. dengan sakit lu belajar lebih baik insya Allah :)