Sedih ketika kita tau bahwa ada seseorang yang diam-diam ternyata membenci kita atau sekedar sebel sama kita. Mungkin kita ngga sadar kesalahan apa yang udah kita perbuat ke temen kita sampe dia membenci kita. Tapi selama gue telusuri apa penyebabnya gue yakin kalo lisan yang jadi penyebab utamanya, iya lisan! Selama ini mungkin yang banyak membuat orang bermusuhan adalah karena lisan yang ngga pernah bisa dijaga. Yang kalo kata orang “ngomong asal jeplak ngga diayak”, kadang kita bermaksud bercanda tapi ternyata bercandaan kita itu nyangkut di hati orang yang akibatnya jadi sakit hati dan ngga respect lagi sama kita. Dari tatapan mata yang sinis, dari cara kita menertawakan orang lain, itu semua bisa menjadi sebab kenapa kita dibenci.
Membenci dan dibenci? Pilih mana? Sebenernya dua-duanya ngga enak dan ngga baik.
Membenci ngga baik kerena itu bisa merusak hati kita sendiri, dibenci ngga enak karena pasti banyak omongan-omongan negatif dibelakang tentang kita yang bla bla bla. Pada dasarnya kita emang ngga bisa menutup mulut semua orang buat ngga ngomongin jelek tentang kita. Tapi gue punya prinsip yang mungkin banyak yang ngga setuju, gue selalu mikir “gue ngga peduli gue ngga takut kalo ada orang yang benci dan sebel sama gue, karena gue ngga bisa mencegah orang buat ngga ngomongin keburukan gue dibelakang, gue masih punya Allah kok Dia yang berhak menilai gue karena penilaiannya tanpa cela, gue masih punya hati kok untuk tau apa yang gue perbuat itu salah atau ngga, karena gue punya Tuhan makanya gue cuma takut sama Dia dan penilaian Dia.”
Gue cuma manusia biasa yang pasti punya banyak salah, mungkin yang gue pikirin tadi itu egois tapi gue juga peka apakah orang itu membenci gue atau tidak, yang gue bisa lakukan hanya sabar, muhasabah dan berusaha menjaga lisan gue.
Terima kasih untuk siapapun yang membenci gue, tapi asal lu tau gue pernah respect sama lu sebelum lu ngga ngomongin kejelekan gue dan temen-temen gue dibelakang. Lu ngerasa banyak yang ngga respect sama lu? Kenapa? Karena lu lebih ngga bisa jaga lisan lu untuk ngga bisa membicarakan keburukan orang lain dibelakang dan lu ngga pernah nyadar ngga pernah muhasabah dari semua kesalahan lu ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar